FBI Rilis Aplikasi Pelacak Karya Seni yang Dicuri

Rabu, 19 April 2023 - Ikhsan Aryo Digdo

WARGA negara dan institusi seni sekarang dapat melacak karya seni yang dicuri dengan mudah dari ponsel mereka. Pasalnya, pada hari Senin lalu, Biro Investigasi Federal (FBI) merilis versi berbasis aplikasi dari National Stolen Art File (NSAF) AS, yakni sebuah basis data karya seni curian dan objek budaya yang signifikan.

Aplikasi NSAF awalnya dirancang untuk penegak hukum dan pekerja industri seni, tetapi siapa pun di dunia dapat menggunakannya untuk memverifikasi status hukum kekayaan budaya hanya dengan beberapa langkah mudah.

Baca Juga:

Meta Buat Aplikasi Rival Twitter

"Salah satu evolusi terbesar NSAF adalah membuatnya tersedia untuk umum," kata Colleen Childers dari program kejahatan seni FBI dalam sebuah pernyataan seperti disiarkan CNN.

"Sekarang, dengan pembaruan seluler yang telah kami lakukan, kami ingin terus mendorong untuk menjadikannya platform yang lebih ramah pengguna,” lanjutnya.

Aplikasi ini menawarkan fungsi pencarian dan filter yang mengkategorikan seni berdasarkan deskripsi, lokasi, dan genre, serta kemampuan berbagi untuk membantu menyebarkan berita dan mengirimkan tip langsung ke FBI. Aplikasi ini tersedia secara gratis untuk diunduh dan digunakan.

Saat ini, aplikasi tersebut telah mencantumkan lebih dari 4.000 objek yang dicuri, terkadang disertai dengan foto. Barang-barang ini berkisar dari cat air, potongan altar, hingga pendingin anggur. Pengguna juga dapat memeriksa daftar dan membandingkannya dengan barang yang mereka miliki, barang yang mereka lihat, atau barang yang ingin mereka beli.

Baca Juga:

Hyundai Luncurkan Aplikasi 'My Hyundai' di GJAW 2023

Rupanya, aplikasi NSAF FBI bukan kali pertama memanfaatkan ponsel publik untuk mencari karya seni yang dicuri. Pada tahun 2014, tim kejahatan seni Carabinieri Italia merilis aplikasi smartphone pertama yang meminta dukungan publik dalam perang melawan kejahatan warisan budaya.

Lalu, pada 2021, Organisasi Polisi Kriminal Internasional (Interpol) meluncurkan aplikasi ID-Art , sebuah alat yang memungkinkan akses lebih luas ke database organisasi seni curian sekaligus melaporkan dan mencatat situs dan benda warisan budaya yang berisiko.

Sebagai informasi, National Stolen Art File (NSAF) FBI dimulai pada akhir tahun 70-an dengan misi sederhana: Meminta bantuan publik untuk memulihkan mahakarya yang hilang atau dicuri. Sejak itu, FBI melaporkan bahwa lebih dari 8.000 item telah terdaftar di database. (dsh)

Baca Juga:

Bagaimana Tren Pengembangan Startup di 2023?

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan