Faktor Genetik Sebabkan Skoliosis, ini Cara Mengatasinya

Rabu, 07 Agustus 2024 - Ikhsan Aryo Digdo

Merahputih.com - Kondisi kelainan tulang skoliosis diklaim disebabkan oleh gaya hidup yang tidak tepat. Padahal, skoliosis juga dapat terjadi karena faktor keturunan atau genetik.

Dilansir dari laman Siloamhospital, penderita skoliosis biasanya memiliki tulang belakang menyerupai bentuk huruf S atau C. Kondisi ini lebih sering terjadi pada anak-anak usia 10-13 tahun.

Pola genetik yang berbeda dapat memengaruhi kekurangan nutrisi tertentu. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan bahan kimia tubuh seperti neurotransmitter, enzim, dan hormon. Ketika tubuh tidak dapat menyeimbangkan bahan kimia ini, maka bentuk tulang belakang bisa berubah.

Kondisi skoliosis yang tidak ditangani dengan benar akan menimbulkan sejumlah komplikasi, seperti nyeri punggung yang berkepanjangan, kerusakan saraf tulang belakang, hingga gangguan pada jantung dan paru-paru.

Skoliosis dapat diatasi melalui pengobatan teknik akupuntur, latihan fisik, manual terapi serta menggunakan alat-alat terapi yang mutakhir dan efektif.

Peralatan terapi tersebut antara lain ESWT (extracorporeal shockwave therapy/gelombang kejut), LLLT (Low Light Laser Theraphy atau laser dingin), SIS (super inductive system/Elektromagnetik), TENS (elektrik), US (ultrasound), dan HIL (High Intensity Laser).

Kemudian ada juga pengobatan konservatif tanpa operasi dengan metode Schroth Best Practice (SBP) dan brace GBW (Gensingen Brace).

Penderita yang mengalami skoliosis harus mendapatkan dukungan dari teman atau kerabat terdekat hingga keluarga. Hal itu dilakukan guna memberikan dukungan kepada penderita sebab biasanya terapi skoliosis ini berlangsung dalam jangka Panjang. (tka)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan