Faktor Genetik Sebabkan Skoliosis, ini Cara Mengatasinya


Ilustrasi faktor genetik. (Foto: Unsplash/digitale.de)
Merahputih.com - Kondisi kelainan tulang skoliosis diklaim disebabkan oleh gaya hidup yang tidak tepat. Padahal, skoliosis juga dapat terjadi karena faktor keturunan atau genetik.
Dilansir dari laman Siloamhospital, penderita skoliosis biasanya memiliki tulang belakang menyerupai bentuk huruf S atau C. Kondisi ini lebih sering terjadi pada anak-anak usia 10-13 tahun.
Pola genetik yang berbeda dapat memengaruhi kekurangan nutrisi tertentu. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan bahan kimia tubuh seperti neurotransmitter, enzim, dan hormon. Ketika tubuh tidak dapat menyeimbangkan bahan kimia ini, maka bentuk tulang belakang bisa berubah.
Kondisi skoliosis yang tidak ditangani dengan benar akan menimbulkan sejumlah komplikasi, seperti nyeri punggung yang berkepanjangan, kerusakan saraf tulang belakang, hingga gangguan pada jantung dan paru-paru.
Skoliosis dapat diatasi melalui pengobatan teknik akupuntur, latihan fisik, manual terapi serta menggunakan alat-alat terapi yang mutakhir dan efektif.
Peralatan terapi tersebut antara lain ESWT (extracorporeal shockwave therapy/gelombang kejut), LLLT (Low Light Laser Theraphy atau laser dingin), SIS (super inductive system/Elektromagnetik), TENS (elektrik), US (ultrasound), dan HIL (High Intensity Laser).
Kemudian ada juga pengobatan konservatif tanpa operasi dengan metode Schroth Best Practice (SBP) dan brace GBW (Gensingen Brace).
Penderita yang mengalami skoliosis harus mendapatkan dukungan dari teman atau kerabat terdekat hingga keluarga. Hal itu dilakukan guna memberikan dukungan kepada penderita sebab biasanya terapi skoliosis ini berlangsung dalam jangka Panjang. (tka)
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
![[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat](https://img.merahputih.com/media/dd/9e/b5/dd9eb5a1bf5cdc532052d7f541d290b4_182x135.png)
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan

Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga

Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak

Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas

Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
