Fakta-Fakta Menarik Kemenangan Mahathir Mohamad di Pemilu Malaysia
Kamis, 10 Mei 2018 -
MerahPutih.Com - Pemilu Malaysia ke-14 menghadirkan kejutan politik sekaligus pertarungan sengit dalam sejarah negeri Jiran. Ada sejumlah fakta menarik dibalik kemenangan Pakatan Harapan yang dipimpin Mahathir Mohamad. Kemenangan itu mengantarkan Mahathir sebagai perdana menteri baru Malaysia menggantikan Najib Razak.
Fakta menarik pertama yang jadi perhatian warga Malaysia adalah Mahathir akan menjadi perdana menteri tertua di dunia. Saat ini usianya sudah 92 tahun. Selain itu, Mahathir juga pernah menjabat sebagai perdana menteri selama 22 tahun, sebelum mundur dan menyerahkan jabatannya kepada Ahmad Badawi.
"Ya, saya masih hidup," katanya saat menggelar konferensi pers di Patrajaya, Kamis (9/5) kemarin. Ia menambahkan bahwa tidak ada liburan bagi sang pemenang.

Fakta kedua, kemenangan Pakatan Harapan mengakhiri dominasi Barisan Nasional UMNO yang telah berkuasa sejak kemerdekaan Malaysia tahun 1957. Selama ini, Barisan Nasional menjelma sebagai rezim yang tak terkalahkan di Malaysia. Menariknya, selama terjun di panggung politik, Mahathir Mohamad termasuk salah satu orang kuat dibalik perkasanya Barisan Nasional dalam konstelasi politik Malaysia. Banyak pengamat menilai kemenangan Mahathir bersama Pakatan Harapan tak lain dipicu masalah skandal korupsi miliaran dolar di 1Malaysia Development Berhad (1MDB) dari pemerintahan Najib Razak, pemimpin Barisan Nasional.
"Kami tidak membalas dendam. Yang kami inginkan adalah memulihkan hukum," kata Mahathir tentang pemerintahan Najib, yang diliputi skandal.

Fakta menarik ketiga yang harus diketahui dari Pemilu Malaysia yakni kekalahan Najib Razak dan Barisan Nasional membuktikan Mahathir Mohamad adalah sosok 'king maker' politik Malaysia. Mahathir Mohamad bukanlah sosok yang asing bagi sang perdana menteri. Mahathir adalah sosok yang menjadi mentor sekaligus pembuka jalan bagi Najib di panggung politik Malaysia. Najib yang juga merupakan putra perdana menteri pertama Malaysia, Tun Abdul Razak masuk ke gelanggang politik berkat bantuan Mahathir Mohamad. Lebih dari itu, Mahathir-lah figur penting dibalik naiknya Najib Razak ke kursi perdana menteri. Kudeta halus Mahathir terhadap perdana menteri Ahmad Badawi memuluskan Najib berkuasa di tampuk pemerintahan sampai sekarang. Sekarang, dengan kemenangan bersama koalisi Pakatan Harapan, Mahathir sekali lagi menunjukan kualitasnya sebagai politikus ulung.
"Saya harus mengatur diri menjadi presiden dari empat partai berbeda. Ini akan menjadi persoalan," kata Mahathir kepada wartawan sebagaimana dilansir dari Antara, Jumat (10/5).

Fakta menarik keempat dari Pemilu Malaysia yaitu berlakunya adagium lama, dalam politik tidak ada musuh atau kawan abadi, yang ada hanyalah kepentingan. Kemenangan Mahathir tidak bisa dipisahkan dari peran Anwar Ibrahim. Mantan wakil perdana menteri yang dipenjarakan Mahathir Mohamad itu menjadi otak utama dalam koalisi Pakatan Harapan. Istri Anwar, Wan Azizah Wan Ismail merupakan ketua Partai Keadilan Rakyat yang juga poros utama koalisi Pakatan Harapan.
“Saya akan memintakan pengampunan kepada kerajaan (untuk Anwar Ibrahim),” kata Mahathir dalam jumpa pers di Hotel Sheraton, Petaling Jaya, Kuala Lumpur, Malaysia, pada Kamis, (10/5).

Fakta menarik kelima yang tak kalah mengejutkan bahwa Malaysia bakal mempunyai wakil perdana menteri perempuan. Ya, siapa lagi kalau bukan Wan Azizah Wan Ismail, Ketua Partai Keadilan Rakyat. Dalam pemilu 2018, PKR meraih 49 kursi di parlemen. Partai bentukan Anwar Ibrahim ini dikenal sebagai salah satu partai oposisi paling konsisten di Malaysia. Tak heran, Anwar Ibrahim sampai dipenjara karena sikap kerasnya kepada pemerintah.
Dengan kemenangan koalisi Pakatan Harapan, Mahathir bakal didampingi Wan Azizah Wan Ismail sebagai deputi PM, yang merupakan presiden Partai Keadilan Rakyat.
“Itu sistem yang berlaku di Malaysia saat ini,” kata Mahathir sebagaimana dilansir BBC World.
Bagaimana dengan Barisan Nasional dan Perdana Menteri Najib Razak? Dalam pernyataan pertama kepada media usai mengetahui hasil perhitungan suara, Najib mengatakan menerima hasil pilihan rakyatnya.

"Kita baru saja menyelesaikan PRU yang ke-14. Suatu pilihan raya yang begitu sengit, tetapi ini merupakan manifestasi prinsip demokrasi yang kita anuti. Banyak perkara-perkara yang digunakan sebagai senjata waktu PRU termasuk fitnah dan hasutan yang dilemparkan di antaranya konon BN akan melakukan penipuan untuk memenangi PRU," kata Najib dalam jumpa pers di Gedung PWTC Kuala Lumpur, Kamis (9/5).
Sejak berkuasa tahun 2009, Najib Razak yang juga putra perdana menteri Malaysia pertama Tun Abdul Razak telah melakukan banyak hal positif bagi Malaysia meski skandal korupsi mencoreng rezimnya.
"Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan setinggi-tinggi terima kasih kepada semua pemimpin BN peringkat nasional dan daerah, rekan-rekan dalam BN UMNO yang telah bekerja siang dan malam dalam membuat program dan kegiatan yang terkait PRU," pungkas Najib.(*)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Koalisi Pakatan Harapan Menang, Mahathir Tuduh KPU Tunda Pengumuman Resmi