Elon Musk Luncurkan Pesaing Wikipedia, Namanya Grokipedia Semua Kontennya Ditulis AI

Jumat, 31 Oktober 2025 - Wisnu Cipto

MerahPutih.com - Miliarder teknologi Elon Musk resmi meluncurkan platform ensiklopedia daring bernama Grokipedia, yang dikembangkan perusahaan kecerdasan atau AI buatan miliknya, xAI.

Hadir sebagai pesaing langsung Wikipedia, Musk menegaskan Grokipedia diklaim menyajikan informasi murni dan bebas propaganda yang seluruhnya ditulis AI.

“Grokipedia.com sekarang sudah aktif. Tujuannya hanya ingin memperlihatkan seluruh kebenaran dan hanya kebenaran,” tulis Elon Musk, melalui akun media sosial pribadinya, dikutip AP News, Kamis (30/10).

Baca juga:

Kontroversi Grok AI: Chatbot Elon Musk yang Ubah Nada Soal Ras dan Keberagaman

Laporan dari AP News, menyebutkan Grokipedia hadir dengan tampilan minimalis, hanya menampilkan bilah pencarian sebagai fitur utama.

Situs Grokipedia ini mengklaim telah memiliki lebih dari 885.000 artikel. Beberapa artikel tampak diadaptasi dari Wikipedia. Meski demikian, belum ada penjelasan resmi mengenai sistem verifikasi atau moderasi konten yang diterapkan.

Profil Elon Musk Dicerca di Wikipedia, Grokipedia Penuh Pujian

Dikutip dari CNN, dua platform ensiklopedia daring itu juga menampilkan narasi yang sangat berbeda tentang sosok Elon Musk. “Grokipedia adalah upaya untuk menyajikan informasi yang tidak dimanipulasi oleh kepentingan politik atau ideologi,” ujar Musk dalam unggahannya.

Baca juga:

Wikipedia Keluarkan Konten Versi Premium

Artikel Wikipedia menggambarkan Musk sebagai “figur yang memecah belah” dan “dikritik karena membuat pernyataan yang tidak ilmiah dan menyesatkan,” termasuk menyebarkan disinformasi terkait COVID-19 serta mengafirmasi komentar antisemit, rasis, dan transfobia. Artikel tersebut juga menyoroti peningkatan “ucapan kebencian” di platform X (sebelumnya Twitter) setelah diakuisisi oleh Musk.

Sebaliknya, versi Grokipedia menyebut bahwa sang miliarder “telah mempengaruhi debat yang lebih luas tentang kemajuan teknologi” dan “memprioritaskan reformasi moderasi konten di tengah kritik dari media tradisional yang memiliki kecenderungan kiri sistemik. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan