Eki Pitung: Ahok Harus Dilawan karena 4 Alasan Ini
Jumat, 02 September 2016 -
MerahPutih Megapolitan - Kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dinilai sewenang-wenang. Oleh karena itu, Ahok harus dilawan.
Demikian pendapat tokoh Betawi Eki Pitung dalam diskusi "Jakarta Tanpa Ahok" yang diadakan di Rumah Amanah Rakyat, Jalan Cut Nyak Dien, Jakarta, Jumat (2/9).
Eki Pitung membeberkan alasan dirinya menentang Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. Pertama, kasus pembelian lahan RS Sumber Waras oleh Pemprov DKI Jakarta telah mengakibatkan kerugian Rp191 miliar.
"Kenapa kita harus menurunkan Ahok saat ini juga, pertama kasus RS Sumber Waras yang tidak ada lagi beritanya," ujar Eki dengan nada bersemangat. Pernyataan Eko itu disambut tepuk tangan riuh oleh pendukungnya.
Kedua, kata Eki, penggusuran Kampung Pulo dinilai tak manusiawi.
"Ahok sewenang-wenang dengan menggusur warga Kampung Pulo," ucap pemilik nama asli Muhammad Rifky tersebut.
Eki membeberkan alasan ketiga dirinya melawan Ahok. Menurutnya, kasus reklamasi Teluk Jakarta beraroma balas budi antara Ahok dengan pengusaha yang mendukung Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta.
"Ini ada proyek balas budi Ahok kepada para pemodal di belakangnya," kata pria yang kerap mengenakan peci berwarna merah ini menuding.
Alasan keempat, Eki melanjutkan, Ahok kerap melontarkan kata-kata kasar dan menyinggung perasaan.
"Belum lagi ucapan Ahok yang kerap kali ditampilkan di media televisi dengan kata-kata kasar. Ini berbahaya. Itu adalah sebuah kebodohan yang sangat tidak mendidik generasi bangsa," tambahnya.
Eko berpesan, agar warga DKI Jakarta bersatu dan menjaga kota Jakarta dari pemimpin yang zalim.
"Ini adalah kampung kita makanya kita yang harus menyelamatkan Jakarta dari pemimpin zalim," ucap Eki. (Ard)
BACA JUGA:
- Eki Pitung Serukan Masyarakat Betawi Lawan Kezaliman Ahok
- FPI: Kami Akan Melawan Ahok Hingga Tetes Darah Terakhir
- Ini Aturan Ahok Saat Idul Adha
- Ahok Dianggap Menyimpang dari Cita-cita Proklamasi
- Mahkamah Konstitusi Makbulkan Gugatan Ahok