Efek Infus Vitamin Ketika Berpuasa
Senin, 03 April 2023 -
BANYAK wanita merawat kulit dengan memakai segala cara, selain skincare adapun infus vitamin untuk mencerahkan kulit dan sebagainya. Seperti dikutip dari Antara, Minggu (2/3), Dokter spesialis kulit lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dr. Arini Widodo, SpKK menuturkan bahwa injeksi serum dan infus vitamin tidak menimbulkan efek yang berbeda jika dilakukan saat berpuasa.
“Untuk injeksi intradermal (injeksi pada kulit) yang sering dilakukan di klinik kecantikan, tidak ada perbedaan mengenal efek pada saat puasa atau tidak puasa. Tidak ada perbedaan hasil terhadap waktu melakukan injeksi serum atau infus vitamin,” jelas Arini.
Baca Juga:
Menciptakan kembali Parfum Cleopatra
 
Salah satu jenis perawatan yang dilakukan di klinik kecantikan adalah infus vitamin C. Perawatan itu akan menimbulkan manfaat bagi kulit seperti mencerahkan kulit, menyamarkan bintik hitam dan bekas luka, mengurangi garis halus, dan melindungi kulit dari sinar matahari.
Meskipun tidak memberikan hasil yang berbeda. Namun, Arini menambahkan perawatan ini secara teknis akan lebih sulit dilakukan saat dalm keadaan berpuasa. Sebab, saat berpuasa tubuh dalam keadaan dehidrasi atau kekurangan cairan. Selain itu, injeksi intravena (ke pembuluh darah) secara teknis lebih sulit dilakukan dalam keadaan dehidrasi.
“Pada kebanyakan kasus, puasa tidak memberikan efek samping lebih bagi tubuh saat diberikan injeksi serum dan infus vitamin dibandingkan saat tidak puasa. Efek samping yang paling umum adalah rasa sakit dan bengkak di tempat suntikan,” tambah Arini.
Baca Juga:
Makanan Instan yang Aman Menurut Pakar Nutrisi
 
Namun, sebelum melakukan injeksi serum dan infus vitamin di klinik kencantikan, Arini menyarankan agar berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter karena tidak semua orang bisa mendapatkan perawatan itu. Seperti dengan penyakit ginjal atau riwayat batu ginjal harus menghindari vitamin C dosis tinggi karena bisa meningkatkan risiko kerusakan ginjal.
“Vitamin dalam jumlah berlebihan bisa menimbulkan kondisi overdosis vitamin dan menyebabkan efek buruk. Oleh karena itu, dosis frekuensi harus ditentukan dan dievaluasi oleh dokter yang kompeten pada bidangnya,” tutup Arini. (Far)
Baca Juga:





 
           
           
           
          