Dukungan terhadap Ichsanuddin Noorsy Mengalir Deras

Rabu, 07 Oktober 2015 - Noer Ardiansjah

MerahPutih Megapolitan - Beberapa bulan belakangan, dukungan dari kalangan ulama mengalir deras untuk meminta Ichsanuddin Noorsy, pengamat ekonomi yang selalu mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintah, maju dalam pencalonan Gubernur DKI Jakarta. Para ulama tersebut berpandangan, pemimpin seharusnya orang yang diminta atau dipercaya untuk memimpin bukan orang yang berambisi. Hal tersebut dikemukakan oleh Ketua Komunitas Pendukung Ichsanuddin Noorsy (KPIN) Budi Mulyawan.

Budi Mulyawan mengatakan, DKI Jakarta membutuhkan sosok pemimpin seperti Ichsanuddin Noorsy. Karena itu, Budi berharap warga Jakarta perlu memberi dukungan kepada Ichsanuddin Noorsy untuk memimpin Jakarta periode 2017-2022.

"Melihat persoalan yang begitu kompleks di Ibu Kota ini, perlu pemimpin seperti Ichsanuddin Noorsy. Selain putra asli Jakarta, Ichsanuddin Noorsy juga tahu betul karakteristik dan akar masalah di Jakarta," kata Budi Mulyawan, saat ditemui merahputih.com, Rabu (7/10).

Budi menambahkan, alasan mendukung Ichsanuddin Noorsy tidak lain karena komitmenna membangun Jakarta untuk masa depan yang lebih baik.

"Sudah sewajarnya calon pemimpin Jakarta lebih arif memerhatikan hal-hal yang sensitif, jangan sampai ketidakperdulian akan aspirasi masyarakat Jakarta kelak akan membuat gesekan-gesekan kecil yang membuat masyarakat Jakarta harus mengasah golok untuk mempertahankan haknya," kata Budi.

Sementara itu, Direktur Center for Budget Analysis(CBA) Uchok Sky Khadafi memperkirakan, peluang Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk merebut Gubernur DKI Jakarta pada pemilihan 2017 tergantung jumlah pasangan calon gubernur (cagub).

Jika cagub yang bertarung itu misalnya hanya dua pasang, kesempatan Ahok untuk menang terbuka lebar-lebar. Sebaliknya, jika jumlah calon ada tiga atau empat pasang maka harapan untuk menang semakin tipis.

"Jadi kita lihat saja berapa pasang calon yang akan dipilih pada pemilihan gubernur nanti, kalah atau menangnya Ahok tergantung berapa jumlah pasangan calon," kata Uchok.

Namun demikian, Uchok memperkirakan, pemilihan gubernur DKI Jakarta nanti akan diikuti antara tiga dan empat pasang calon. PDIP kemungkinan besar akan mengajukan calon sendiri, sementara partai politik lain kemungkinan juga akan berkoalisi mengusung calonnya seperti Partai Gerindra dengan koalisinya atau PKS dengan koalisinya, ditambah adanya calon dari jalur perseorangan yaitu Ahok sendiri.

"Ahok akan maju dari jalur perseorangan, dia sadar partai politik tidak menyukai dirinya," kata Uchok.

Jika calon yang bertarung itu memang hanya dua pasang, tipis harapan Ahok untuk menang, sebab dia akan dijadikan 'musuh' bersama. Karena itu menurut Uchok, Ahok berusaha mendorong supaya cagub di DKI semakin banyak. (aka)

 

Baca Juga:

  1. Ichsanuddin Noorsy Kritisi Kebijakan Jokowi Soal UMKM
  2. Para Artis Berbondong Dukung Adhyaksa Dault Jadi Gubernur DKI
  3. Diusung Jadi Calon Gubernur DKI, Adhyaksa Dault Ajukan Syarat
  4. Dukung Adhyaksa Dault, Olivia Zalianty Sindir Gubernur DKI Sekarang
  5. Adhyaksa Dault Dicalonkan Gubernur DKI dari Grup Chatting

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan