Dukungan Jamie Lynn Spears untuk Sang Kakak

Senin, 05 Juli 2021 - Andreas Pranatalta

PENYANYI Britney Spears mengungkapkan merasa malu menceritakan kehidupan pahitnya di persidangan. Meski begitu, sang adik Jamie Lynn Spears tetap bangga terhadap kakaknya karena mau bicara hidupnya di bawah perwalian sang ayah dan mendukung apa pun yang membuat kakaknya bahagia.

Mengutip laman Reuters, Jamie Lynn Spears mengatakan ia merasa sudah bisa berkomentar secara terbuka tentang situasi itu karena kakaknya sudah bicara di pengadilan.

“Sejak lahir, saya mengagumi dan mendukung kakak saya. Saya sangat bangga karena dia mau berbicara di depan umum. Saya hanya peduli kebahagiaannya,” ungkap Jamie Lynn Spears.

Baca juga:

Britney Spears Akui Tetap Bahagia di Tengah Kampanye #FreeBritney

Dukungan Jamie Lynn Spears untuk Sang Kakak
Jamie Lynn Speras di Sweet Magnolias. (Foto: The Daily Beast)

Pekan lalu, Britney Spears bicara di pengadilan bahwa kehidupan di bawah wali membuatnya tersiksa dan tidak boleh melepas alat kontrasepsi untuk memiliki anak lagi.

“Saya tidak peduli jika dia mau lari ke hutan dan punya banyak bayi di antah berantah, atau jika dia mau kembali dan mendominasi dunia,” ungkap Jamie Lynn Spears.

Sang adik yang juga menjadi aktris di serial Netflix, Sweet Magnolias, mengatakan ia akan mendukung Britney Spears dalam segala hal. Britney Spears merasa malu karena banyak orang mengetahui kisahnya yang pilu dan selalu ditutup-tutupi selama dua tahun belakangan.

Meski demikian, saat ini ia merasa lega dan mau memulai kembali awal yang baru. Spears pun menyebutkan selama masa-masa menyembunyikan kondisi yang sebenarnya, sesungguhnya ia merasa sedikit terbantu dengan respon publik.

Baca juga:

Kontroversi Britney Spears Difilmkan

Dukungan Jamie Lynn Spears untuk Sang Kakak
Britney dan ayahnya. (Foto: BBC)


Sebelumnya, Spears mengajukan permohonan pencabutan conservatorship yang dikenal dengan perwalian atau pengawasan legal di AS untuk orang yang mengalami sakit, baik fisik maupun mental.

Selama lebih dari 10 tahun, ia merasakan ‘disiksa’ lewat pengawasan yang dilakukan oleh ayahnya, sehingga merasa tidak bebas dalam menjalankan hidup. Ia mengaku pernah dipaksa melakukan hal-hal yang tidak diinginkannya. Seperti tampil pada tur di 2018, ia diberikan obat-obatan tanpa sepengetahuannya, hingga tidak diperbolehkan melepas alat kontrasepsi untuk hamil.

“Saya itu kaget, saya trauma. Saya sangat marah dan depresi, saya menangis setiap hari. Saya telah berbohong dan memberi tahu seluruh dunia bahwa saya baik-baik saja,” tutup Spears. (and)

Baca juga:

Britney Spears Buka Suara soal Film Dokumenternya

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan