DPRD DKI Desak Pemprov Buat Strategi Khusus untuk Pangan Jelang Nataru, Jangan Sampai Warga Kekurangan Stok Beras Hingga Daging
Rabu, 17 September 2025 -
Merahputih.com - Komisi B DPRD DKI Jakarta menggelar rapat kerja dengan Pemprov DKI Jakarta untuk membahas ketersediaan pangan di ibu kota.
Ketua Komisi B, Nova Harivan Paloh, memastikan bahwa stok pangan Jakarta aman hingga Oktober 2025. Namun, ia mengingatkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI untuk segera melakukan persiapan jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Baca juga:
Mayoritas Harga Pangan pada Rabu (17/9) Turun, Beberapa Komoditas Justru Meroket
“Kita tadi berbicara soal paparan stok sampai Oktober. Tapi ini sudah pertengahan September, sebentar lagi Desember. Jadi harus dipikirkan dari sekarang bagaimana stok beras, gula, minyak, dan daging benar-benar cukup untuk kebutuhan masyarakat Jakarta,” ujar Nova, Rabu (17/9).
Mengingat saat ini sudah memasuki pertengahan September dan Desember semakin dekat, Nova menekankan pentingnya ketersediaan stok bahan pangan utama seperti beras, gula, minyak, dan daging untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jakarta.
Selain itu, Nova juga menyoroti pentingnya menjaga harga pangan agar tetap stabil dan tidak melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET). Ia mendorong Pemprov DKI untuk lebih mengintensifkan program pangan murah dan operasi pasar di berbagai wilayah. Komisi B juga meminta agar program pangan bersubsidi berjalan lebih efektif, tanpa menimbulkan antrean panjang atau kehabisan stok.
Baca juga:
Rp 13,9 Triliun Disiapkan Buat Bantuan Pangan Selama 4 Bulan Bagi 18,2 Juta Keluarga
Nova menambahkan, Pemprov DKI telah mengalokasikan subsidi pangan sebesar sekitar Rp1 triliun, termasuk tambahan Rp200 miliar pada tahun ini, yang dijalankan melalui BUMD seperti Pasar Jaya, Food Station, dan Dharma Jaya.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga pasokan beras di Jakarta yang mencapai 2.600 ton per hari agar tetap stabil hingga akhir tahun. Untuk itu, ia mendorong agar program kontrak farming yang sudah dijalankan oleh Food Station dimaksimalkan.
“Food Station sudah melakukan kontrak farming. Itu harus dimaksimalkan supaya stok terjaga. Jangan sampai menjelang Nataru kita justru kekurangan,” tandasnya.