DKI Larang Sahur di Jalan, 5 Ribu Masjid dan Musala Jadi Alternatif

Rabu, 09 Mei 2018 - Wisnu Cipto

MerahPutih.com - Sahur On The Road (SOTR) beberapa tahun belakangan ini banyak dikeluhkan masyarakat dan pengguna jalan. SOTR yang seharusnya melakukan kegiatan sosial dengan berbagi kepada sesama saat menjadi ajang konvoi tidak jelas yang dapat menimbulkan aksi tawuran.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan SOTR pada saat bulan Ramadan. Meski diakuinya, kegiatan sahur di jalan itu bertujuan baik, tetapi saat ini berpeluang terjadinya tawuran saat melakukan konvoi.

"Kita imbau tidak dilakukan biarpun itu baik untuk berbagi tapi itu akhirnya rawan kecelakaan, keselamatan berkendara," kata Sandiaga, usai acara Bersih-Bersih Masjid di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (8/5).

sahur di jalan
Aktivitas Sahur on The Road.

Berangkat dari itu, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini menuturkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menyiapkan lokasi-lokasi bagi warga yang akan berbagi makanan di masjid-masjid. Nanti, di titik-titik itu warga bisa berbagi makanan berupa takjil saat berbuka maupun sahur.

"Kebetulan ada Dewan Masjid Indonesia di sini. nanti makanan disediakan aja, jangan dipinggir jalan. itu nanti akan menimbulkan gangguan masyarakat sekitar," jelas Sandiaga.

Mantan Ketua HIPMI ini pun mengajak masyarakat khususnya anak muda di Ibu Kota untuk melakukan kegiatan selama Ramadan di masjid atau musala di wilayah Jakarta dibanding melakukan konvoi di jalan saat sahur. Menurut dia, ada sekitar 5 ribu masjid dan musala di Jakarta yang bisa menampung anak muda untuk berkegiatan selama bulan Ramadan.

"Kita tegas saja, yuk anak muda kembali ke masjid, kita kelola masjid kita dengan baik. Yuk sekarang kumpul di masjid. jangan konvoi-konvoian karena itu juga ada yang kecelakaan, gesekan karena ini dari kelompok A, B. yuk kita kembali ke masjid, kita makmurkan masjid," ungkap Wagub.

Sandiaga Uno. (MP/Asropih)
Sandiaga Uno. (MP/Asropih)

Imbauan Pemprov ini diamini warga Jakarta Pusat bernama Wildan (25). Dia memilih melakukan kegiatan Ramadan di masjid dan musala agar ibadah puasanya lebih khusyuk dan menjauhkan dari aksi tawuran. "Kita maunya masyarakat lebih dekat lagi sama tuhan, bukan di konvoi keliling pakai motor terus tawuran deh," katanya kepada MerahPutih.com. (Asp)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan