Diserang ISIS, 11 Ladang Minyak Libya Tutup
Sabtu, 07 Maret 2015 -
MerahPutih Internasional - Delapan tentara Libya dikabar tewas dalam mempertahankan ladang minyak Al-Ghani di Libya Selatan. National Oil Corporation (NOC), perusahaan minyak milik pemerintah Libya, menyatakan, ke-8 orang tersebut merupakan sekuriti. (Baca juga: Harga Minyak Mentah Dunia Turun)
Mohamed al-Hrari, juru bicara NOC, menjelaskan, dua pekerja asing di lokasi kejadian tidak diketahui jejaknya. Dia menambahkan, pihak NOC kehilangan dua pekerja asal Australia dan Filipina itu. "Belum diketahui identitas penyerang," tutur Mohamed, seperti dilansir dari Xinhua, Sabtu (7/3).
Dalam pernyataan resmi NOC, sekelompok militan melakukan serangn brutal terhadap gedung-gedung dan infrastruktur. Meski demikian, staf di dalam ladang tidak mengalami luka karena berhasil mengamankan diri ke tempat yang tidak terdeteksi.
Warga di sekitar NOC mengatakan, pada saat peristiwa tersebut terdapat asap tinggi hitam tebal. Asap tersebut dapat disaksikan hingga kejauhan 60 kilometer. Namun, mereka tidak mengetahui peristiwa di dalam ladang. (Baca: ISIS Sering Jual Organ Tubuh Korbannya?)
Akibat serangan tersebut, NOC mengumumkan penutupan 11 ladang minyak. Meski begitu, NOC telah berhasil menguasai sepenuhnya ladang minyak Al-Ghani. NOC langsung mengerahkan pasukan tambahan beberapa jam setelah mengetahui serangan brutal militan.
Tiga hari sebelumnya, pasukan militan ISIS menguasai kilang minyak Al-Bahi dan Al-Mabrouk, di Sirte. Peristiwa itu menyebabkan pemilik-pemilik kilang minyak resah, dan mengancam akan menutup perusahaan apabila situasi belum kondusif. (fre)