Dinsos DIY Pastikan Persediaan Logistik Siaga Bencana Aman
Kamis, 16 November 2017 -
MerahPutih.com - Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta memastikan persediaan logistik aman selama menghadapi musim hujan yang dikhawatirkan berdampak pada terjadinya bencana alam banjir dan longsor.
"Intinya urusan logistik yang mungkin dibutuhkan untuk siaga bencana selama musim hujan ini kami dalam kondisi siap," kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) DIY Untung Sukaryadi seperti dikutip dari Antara di Yogyakarta, Kamis (16/11).
Untung mengatakan, telah melakukan pengecekan secara berkala persediaan logistik di gudang milik Dinsos meliputi makanan siap saji, makanan anak, pakaian, selimut serta kebutuhan primer lainnya.
Menurut Untung, seluruh kebutuhan tersebut dialokasikan melalui dana tanggap darurat yang besarannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan saat terjadi bencana.
"Untuk besaran dananya tentu tak terbatas. Sesuai kebutuhan yang diminta kami usahakan siap," katanya.
Selain logistik, menurutnya, Dinsos DIY juga telah menyiagakan 1.050 Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang tersebar di lima kabupaten/kota. Masing-masing kelurahan, katanya, akan ditempatkan dua Tagana.
"Sedangkan untuk desa yang memiliki tingkat kerawanan bencana tinggi, kami tempatkan tiga sampai empat tagana yang akan memberikan pelatihan kesiapsiagaan kepada masyarakat setempat," katanya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta menyatakan Daerah Istimewa Yogyakarta mulai memasuki musim hujan kendati masih sporadis atau belum merata.
Kepala Kelompok Data dan Informasi BMKG Yogyakarta, Joko Budiono menyebutkan pada musim hujan saat ini setiap bulannya akan mengalami tren kenaikan curah hujan secara bertahap dan puncak tertinggi hujan diprediksi terjadi pada Januari-Februari 2018. Curah hujan pada periode puncak musim hujan diperkirakan mencapai 400-550 mm per bulan.
"Kami mengimbau masyarakat mewaspadai potensi bencana seperti bahaya banjir terutama yang tinggal di bantaran sungai, menebang pohon yang tua dan cabang yang sudah rapuh untuk menghindari agar tidak roboh kena angin kencang serta berhati-hati terhadap bahaya tanah longsor," kata Joko. (*)