Dibuka, Museum Es Krim di Singapura

Jumat, 20 Agustus 2021 - Dwi Astarini

DESTINASI wisata yang menjadi sensasi di Instagram telah dibuka di Loewen Road, Kamis (19/8). Pembukaan ini hanya sedikit tertunda akibat pandemi. Museum of Ice Cream (MOIC) Singapura dikatakan memiliki kolam taburan atau sprinkle pool terbesar dari tiga lokasi lain.

Dengan luas 53 meter persegi, kolam itu dapat menampung hingga 20 orang sekaligus bahkan dengan ketika menerapkan jaga jarak aman sesuai protokol kesehatan selama pandemi COVID-19.

BACA JUGA:

Bikin Ngiler, Street Food Terbaik dari Seluruh Dunia

Pendiri Maryellis Bunn dan Manish Vora memberi tahu The Straits Times (19/8), melalui e-mail bahwa cabang museum internasional pertama ini membutuhkan waktu tiga tahun untuk pembangunan.

"Museum of Ice Cream menginspirasi imajinasi dan kreativitas untuk semua orang, dan kami tidak dapat memikirkan tempat yang lebih cocok untuk melakukan ini selain Singapura, perpaduan budaya yang dinamis dan beragam serta surga makanan yang sangat disukai di kawasan ini," ujar mereka dalam pernyataan tertulis mereka.

MOIC
Cabang museum internasional pertama ini membutuhkan waktu tiga tahun untuk pembangunan. (squarespace-cdn.co)

Lokasi museum ini mencakup 5.574 meter persegi dengan lebih dari lima bangunan di kawasan Dempsey. Para pendiri mengatakan, "Kami paling tertarik dengan Dempsey karena kami melihat peluang unik untuk mengubah bangunan bersejarah dengan warisan yang kaya menjadi lokasi unggulan pertama di kawasan ini di luar Amerika Serikat."

MOIC, yang dimulai sebagai pop-up di New York pada 2016, diperluas ke kota-kota Amerika lainnya berkat kesuksesan di media sosial. Ada cabang di New York dan Austin, meskipun gerai San Francisco telah ditutup karena pandemi.

COVID-19 telah menjadi tantangan bagi MOIC, yang memposisikan diri sebagai 'experium', sebuah istilah yang diciptakan para pendirinya yang menggabungkan experience dan museum.

BACA JUGA:

Pusatbus.com, Solusi Sewa Bus Mewah dengan Harga Bersahabat

Kepala MOIC Singapura untuk Asia-Pasifik T Pirakash mengatakan pihaknya tetap berpegang pada pengurangan kapasitas 25 persen, alih-alih 50 persen yang diizinkan di tempat-tempat wisata di bawah aturan yang baru dilonggarkan. Keselamatan menjadi prioritas. "Kami telah menggandakan rutinitas pembersihan," katanya.

Berbicara tentang rutinitas pembersihan, kembali ke sprinkle pool terkenal yang telah disebut di atas. Menurut pihak museum, anggota staf akan membersihkan kolam dengan semprotan kabut setiap dua jam.

Museum juga telah menyesuaikan mesin yang biasanya digunakan untuk membersihkan wortel bayi untuk membersihkan taburan yang ada di kolam setiap minggunya. Kolam tersebut mungkin terlihat besar, tetapi cukup dangkal dan menyelam tidak disarankan meskipun pengambilan foto dianjurkan.

Interaksi di Dunia Nyata

MOIC
Gerai Singapura telah menyesuaikan penawarannya dengan konteks lokal dengan es potong dan es loli. (straitstimes.com)


Terlepas dari reputasi museum sebagai magnet Instagram, Pirakash mengatakan ingin mendorong interaksi dunia nyata, "Ini bukan hanya tentang betapa cantiknya suatu tempat. Ini tentang mengembangkan hubungan dengan orang-orang yang datang ke lokasi."

Oleh karena itu, gerai Singapura telah menyesuaikan penawarannya dengan konteks lokal. Ada ruangan dengan es potong versi besar, es loli lokal, tumbuh dari dinding dan lantai.

Taman bermain naga Housing Board yang terkenal mendapat perombakan MOIC, dan rasa es krim yang ditawarkan di lima ruang camilan menampilkan penawaran seperti pulut hitam dan leci bandung.

Es krim, yang dikembangkan sendiri, juga tersedia dalam pilihan lactose free dan vegan sehingga semua pengunjung dapat mencoba suguhan segar itu. Pirakash mengatakan, rencana saat ini adalah merotasi rasa setiap tiga bulan dan setelah logistik selesai, lebih banyak rasa akan ditambahkan.

MOIC
MOIC Singapura memiliki sprinkle pool terbesar dari tiga lokasi lain. (cloudinary.com)

Museum ini juga berkolaborasi dengan merek lokal, mulai dari bir dari Brewlander hingga pakaian olahraga dari Kydra. "Kami ingin menunjukkan apa itu Singapura. Idenya adalah ketika pariwisata dibuka lagi dan orang-orang datang ke sini, mereka akan belajar tentang Singapura," katanya.

Program museum juga akan ditingkatkan dalam beberapa bulan mendatang, jika kondisinya memungkinkan. Menurut Pirakash, program yang mungkin termasuk malam kencan yang telah populer di outlet Amerika MOIC serta malam "tanpa ponsel", yang menawarkan tiket diskon untuk pelanggan yang menyimpan ponsel selama kunjungan mereka.(aru)

BACA JUGA:

Ragam Jenis Pasta dan Cerita di Baliknya

>

Bagikan

Baca Original Artikel

Berita Terkait

Pilihan Editor

Bagikan