Diborong Indonesia 48 Unit, Begini Spesifikasi Pesawat Tempur Perancis Dassault Rafale

Minggu, 06 Desember 2020 - Yudi Anugrah Nugroho

NEGOSIASI pemerintah Indonesia dan Perancis berkait pembelian 48 jet tempur Dassault Rafale dikabarkan berjalan mulus.

Indonesia, menurut laporan LA Tribune, ingin bergerak cepat menginginkan kesepakatan paripurna sebelum tutup tahun 2020.

Baca juga: Tahun 2020, Alutsista 24 Jet Tempur F-16 Tiba di Indonesia

"Jika pesanan ini terwujud, akan menjadi kabar baik bagi 500 perusahaan Prancis, bekerja untuk program Rafale. Ini sangat baik," kata Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly kepada BFM TV pada Kamis, (3/12).

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat melakukan kunjungan ke Perancis 21 Oktober lalu memperteguh ketertarikannya dengan Dassault Rafale. Indonesia memang berupaya menyempurnakan Alat Uatama Sistem Persenjataan (Alutsista), berupa jet tempur, kapal selam, dan kapal perang buatan luar negeri.

Rafale
Manuver jet tempur Rafale di udara. (Foto: Dassault Aviation)

Terkait pesawat tempur, selama beberapa dekade terakhir, angkatan udara selalu jadi komponen militer paling strategis dan pertama telibat pada konflik, mulai Bosnia hingga Kosovo, Afghanistan hingga Libya, dan Mali sampai Irak hingga Suriah.

Lantas, bagaimana sepak terjang dan spesifikasi pesawat tempur Dassault Rafale.

Angkatan Udara dan Laut Perancis sangat mengandalkan Rafale di pelbagai misi sejak 2006 di Afghanistan hingga Libya pada 2011.

Baca juga: Jepang Bangun Jet Tempur untuk Hadapi Korut dan Tiongkok

Rafale banyak diandalkan, melansir Dassault Aviation, karena kapabilitas omnirole menggabungkan semua keunggulan.

"Dengan ukuran sedang, namun sangat kuat, sangat gesit dan sangat berbeda, jenis pesawat tempur terbaru dari Dassault Aviation tidak hanya mengintegrasikan sensor terbesar dan paling modern , tetapi juga melipatgandakan efisiensinya dengan terobosan teknologi multi -sensor data fusion,".

Rafale
Dua jet tempur Rafale di udara. (Foto: Dassault Aviation)

Persenjataan udara Rafale dipandu AASM/HAMER, bom pemandu laser PAVEWAY, dan meriam 30 milimeter, dapat digunakan untuk serangan langsung dengan sangat presisi.

Serangan HAMMERS dan bom pemandu laser, rudal jelajah SCALP, digunakan untuk intelijen, pengawasan, pengintaian taktus, dan SCAR, membuat Angakatan Udara dan Laut Perancis berhasil meluluhlantahkan target berupa tank, kendaraan lapis baja, emplasemen artileri, daan pusat komando dan sistem pertahanan Libya.

Dengan kemampuan fantastis, tak heran banyak negara berlomba-lomba menginginkan Rafale terparkir di hanggar pangkalan militernya.

Rafale
Bagian atas jet tempur Dassault Aviation. (Foto: Dassault Aviation)

Selain Indonesia, terlebih dahulu Inggris dan India berhasil mendapatkan Rafale.

Rafale berspesifikasi dua unit mesin Snecma M88, sehingga mampu melesat sampai 1,8 mach atau 1.912 km per jam dengan ketinggian puncak, dan ketinggian rendah 1,1 mach atau 1.390 km per jam.

Pesawat tempur tersebut memiliki persenjataam GIAT 30/719B cannon dengan 125 bulatan hingga rudal nuklir ASMP-A.

Harga Rafale, melansir Aircraftcompare, mencapai US$115 juta atau setara dengan Rp1,5 Triliun. (*)

Baca juga: Aksi Heroik Ibu Rumah Tangga Selamatkan Nyawa Pilot Jet Tempur TNI

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan