Densus 88 Ciduk Terduga Teroris Otak Penyerangan Polsek Daha
Senin, 08 Juni 2020 -
Merahputih.com - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri berhasil menangkapan dua orang terduga teroris yang diduga terlibat kasus penyerangan Polsek Daha Selatan.
Kedua orang yang ditangkap memiliki peran penting dalam kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Kalimantan Selatan.
Baca Juga:
Karopenmas Humas Polri Mabes Polri Brigjen Awi Setiyono mengatakan, penangkapan pertama dilakukan di wilayah Kabupaten Tanah Gunggu, Kalimantan Selatan, pada 5 Juni 2020 pukul 01.10 WITA. Di sana aparat menangkap AS, 33.
“Berdasarkan hasil penyelidikan, AS termasuk dalam anggota JAD Kalsel, yang berperan memberikan ide kepada tim amaliah untuk melaksanakan aksi penyerangan dengan target anggota polisi dan kantor polisi,” kata Awi kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (8/6).
Awi menyebut, AS mengetahui dan ikut merencanakan penyerangan Polsek Daha Selatan. Bahkan dia sudah membaiat 4 anggota JAD Kalimantan Selatan dengan insial MZ, M, AR dan AS.

Masih di waktu yang sama, Densus kembali menggelar operasi di wilayah Laktabat Selatan, Kecamatan Banjarbaru Selatan, Kota Banjar Baru, Kalimantan Selatan. Di sana petugas mengamankan TA, 24.
“TA ini berperan dalam membentuk tim kecil JAD atau tim amaliah memberikan uang Rp 500 ribu untuk pembuatan pedang samurai,” jelas Awi.
TA pun turut merencanakan penyerangan Polsek Daha Selatan serta membaiat 5 orang anggota JAD Kalimantan Selatan bersama AS.
Sebelumnya, dikabarkan bahwa ada orang tak dikenal (OTK) menyerang anggota Polsek Daha Selatan, Polres Hulu Sungai Selatan (HSS) pada Senin (1/6) pukul 02.15 WITA. OTK tersebut melukai 2 anggota polisi dengan senjata tajam.
Baca Juga:
Ikut Perang Bareng ISIS di Suriah, Empat Orang Terduga Teroris Diciduk Densus 88
Tindakan tegas diambil oleh petugas kepada pelaku. Karena pelaku tak mau menyerahkan diri usai diberi peringatan. Mulanya, pelaku lebih dulu melakukan pembakaran mobil patroli Polsek Daha Selatan yang kemudian ia melakukan penyerangan kepada petugas menggunakan sebilah pedang samurai.
Akibat serangan ini, seorang petugas meninggal dunia. Tak berhenti disitu, pelaku juga melakukan penyerangan kepada anggota lainnya hingga membuat mereka menderita luka bacok. (Knu)