Demokrat Ingatkan Jokowi: Satu Nyawa Terbunuh Sudah Terlalu Banyak
Jumat, 27 September 2019 -
MerahPutih.com - Partai Demokrat menuntut Presiden Joko Widodo (Jokowi) bergerak cepat mengusut tuntas yang bertanggung jawab dalam aksi represif aparat kepolisian dalam penanganan demo mahasiswa yang mengakibatkan satu orang tewas tertembak.
Peserta demo dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Immawan Randi, tewas setelah tertembak peluru tajam saat melakukan aksi unjuk rasa di kantor DPRD Sulawesi Tenggara, bersama dengan ribuan mahasiswa se-Kota Kendari. Randi diduga terkena tembakan peluru tajam di dada sebelah kanan, saat bentrokan pecah antara mahasiswa dan pihak pengamanan.
Baca Juga:
Kader IMM Tewas Tertembak, Kapolri Dinilai Tak Becuh Urus Anak Buahnya

“Penggunaan peluru tajam yang telah menewaskan 1 orang mahasiswa Universitas UHO di Kendari tidak bisa ditolerir. Usut tuntas siapa pelakunya dan siapa dalang di balik penembakan itu,” kata anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin, dalam siaran persnya, Jumat (27/9).
Menurut Didi, tak ada alasan yang bisa dibenarkan dengan adanya tembakan tersebut. Apalagi, kata dia, mahasiswa datang untuk berunjuk rasa tidak menggunakan senjata.
“Mahasiswa sebagai rakyat sipil yang tidak bersenjata tidak boleh menjadi korban sewenang-wenangan aparat bersenjata,” ujar Wasekjen Demokrat itu.
Baca Juga:
Dua Mahasiswa Halu Oleo Jadi Korban Jiwa Demo Berdarah di Kendari
Didi mengakui eskalasi demonstrasi terkait dengan penolakan revisi UU akan terus meningkat. Menurut dia, jika tidak segera ada langkah cepat dan pasti dari Presiden Jokowi, bukan tidak mungkin terjadi bola liar, sehingga bisa timbul korban-korban baru lainnya.
“Presiden Jokowi harus turun tangan, meminta dengan tegas hentikan cara-cara represif menghadapi adik-adik mahasiswa dan siapapun rakyat yang sedang demo memperjuangkan aspirasinya,” tegas Didi.

“Satu nyawa terbunuh sudah terlalu banyak. Jangan ada lagi anak bangsa yang harus mati sia-sia lagi,” tutup politikus partai besutan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu. (Knu)
Baca Juga:
Kecam Perilaku Brutal Polisi, Puluhan Kader IMM Blokir Jalan Menteng Raya