Demi Tumbuhkan Literasi di Masyarakat, Anies Bakal Buat Perpustakaan di MRT

Kamis, 05 September 2019 - Angga Yudha Pratama

MerahPutih.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mendorong semua pihak agar menjadikan budaya literasi sebagai sebuah gerakan. Bukan semata sebagai program pemerintah, namun sebagai gerakan bagi seluruh masyarakat Jakarta.

Pertumbuhan budaya literasi akan dilakukan di semua tempat di Jakarta, terutama di ruang ketiga. Hal ini lakukan sebagai rencana serius yang strategis guna merangsang kebiasaan membaca.

Baca Juga:

Pemprov DKI Jakarta Bakal Tertibkan PKL yang Jualan di Trotoar

Menurut Anies, pemerintah perlu membuka diri dengan pengaturan anggarannya, sehingga anggaran tersebut dapat untuk memfasilitasi tumbuhnya kegiatan-kegiatan literasi di masyarakat, terutama pada ruang ketiga.

"Ruang ketiga kita akan terdorong untuk menjadi tempat-tempat di mana promosi atas literasi itu dilakukan," kata Anies saat membuka Indonesia International Book Fair (IIBF) 2019, di JCC, Jakarta, Rabu (4/9).

Mungkin Akan Melepasmu Gadget (Foto: Pexels/Min An)
Ilustrasi membaca (Foto: Pexels/Min An)

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengungkapkan, pihaknya berencana menyediakan bahan bacaan bagi para penumpang transportasi massal. Salah satunya di Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta.

"Sekarang di MRT sedang dirancang program untuk para penumpang bisa pinjam buku di stasiun keberangkatan, dibaca di perjalanan, dan dikembalikan di stasiun tempat dia tujuan," jelasnya.

Tak hanya di MRT, pemprov DKI juga berencana bangun perpustakaan di Ibu Kota Jakarta. Namun Anies tak menyebutkan lokasi tersebut.

"Kita juga akan bangun lebih banyak perpustakaan, tempat penjualan buku, dan pasar buku ingin dikembangkan lebih jauh," ungkapnya.

Baca Juga:

Anies: Pemprov DKI Jakarta Tak Anti-PKL

Di samping itu, Anies menekankan, promosi atas persoalan literasi juga harus dilakukan secara masif. Tidak hanya dikerjakan oleh pelaku-pelaku di bidang perbukuan dan pendidikan, tetapi juga melibatkan seluruh komponen yang merasakan pentingnya literasi tersebut.

"Literasi ini harus digaungkan, sehingga ini menjadi masalah kita, bukan masalah yang hanya dikelola oleh pemerintah. Itu harus kita dorong lebih banyak di semua aspek. Kami percaya pendekatan seperti ini akan sangat membantu kita dalam menumbuhkan tradisi literasi (di Jakarta)," tutupnya. (Asp)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan