Dapat Pinjaman, PLN Akan Investasikan di Proyek Pembangkit 35.000 MW
Selasa, 27 Oktober 2015 -
MerahPutih Bisnis - PT PLN (Persero) akan melakukan investasi pembangkit listrik dan transmisi dalam upaya mendukung megaproyek pembangkit listrik 35.000 Megawatt (MW). PLN akan memanfaatkan pinjaman dari bank BUMN penerima utang US$1 miliar dari China Development Bank (CDB) atau Penyertaan Modal Negara (PMN).
“Kalau PMN Rp10 triliun itu rata-rata untuk pulau-pulau terluar. Untuk transmisi saja dalam lima tahun ke depan butuhnya Rp 200 triliun. Jadi, mau (dapat) berapa pun, habis, dan kita akan cari pinjaman itu,” ungkap Direktur Utama PLN Sofyan Basyir saat ditemui di kantor BUMN, Jakarta Pusat, Senin (26/10).
Sofyan optimistis, target yang harus dicapai PLN dalam lima tahun ke depan, yakni 9.945 MW dari program 35.000 MW, akan terealisasi.
"Hingga Oktober 2015, proyek pembangkit listrik yang sudah masuk dalam tahap teken kontrak sebesar 995 MW, dan yang sudah COD alias beroperasi secara komersial mencapai 748,2 MW," katanya.
Menurut Sofyan, target pembangunan transmisi hingga 2015 sebesar 4.717 kilometer (KM). Selain itu, realisasi hingga September 2015 mencapai 922 KM. Pihaknya optimistis dapat menyelesaikan terget pembangunan tranmisi hingga akhir tahun ini.
“Kesulitannya itu kan lahan. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 itu untuk lahan di atas 5 hektar. Transmisi ini hanya 600 meter. Nah itu yang sulit,” tuturnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, dalam jangka waktu lima tahun ke depan, PLN perlu membebaskan 80.000 tapak lahan untuk membangun jaringan transmisi. "Hingga saat ini, kata Sofyan, PLN sudah membebaskan sekitar 20 persen atau sebanyak 16.000 tapak lahan," tandasnya. (Abi)
BACA JUGA: