Dampak Buruk Kaki Terlalu Sering Menggunakan Sandal Jepit

Kamis, 16 Juni 2022 - Yudi Anugrah Nugroho

KAMU boleh saja ngantor pakai sneakers, boots, atau wedges. Namun, setelah sampai meja kerja, mengganti alas kaki dengan sandal jepit menjadi kebiasaan banyak pekerja. Selain mudah dibawa, sandal jepit juga nyaman saat digunakan.

Motifnya kini lebih menarik, warnanya bervariasi, dan kenyamanannya menjadikan sandal jepit pilihan bagi banyak orang.

Baca juga:

Manfaat Tersembunyi Dibalik Nasi Putih Dingin, Cocok Untuk Penderita Diabetes

Meski sering dianggap nyaman, sering menggunakan sandal jepit nyatanya punya dampak kurang mengenakkan bagi kaki. Sandal jepit, dikutip dari Alodokter, juga bisa menyebabkan masalah kesehatan, terlebih bila pemilihan sandal dan penggunaannya tidak tepat.

Jangan hanya tertarik dari warnanya saja (Foto: pixabay/capri23auto)

Sandal jepit bisa berbahaya bagi kesehatan lantaran minimnya perlindungan terhadap kaki. Bentuk sandal jepit cenderung rata dan tak memiliki bantalan pada tumit sehingga kaki bagian depan lebih sering mencengkeram.

Selain itu, ketika menggunakan sandal jepit, bagian tumit pun akan terangkat bebas, serta ibu jari kaki bekerja keras untuk memegang kaitan sandal agar tak terlepas. Gerakan tersebut bisa membuat plantar fascia (jaringan ikat melapisi telapak kaki) meregang, begitu juga pada otot telapak kaki.

Baca juga:

Ingin Lebih Bahagia di Kantor? Lakukan Deretan Langkah Jitu Ini

Apabila terjadi terus menerus, bisa menyebabkan kaki lelah dan nyeri kaki, termasuk pada bagian tumit. Hal itu bisa mengubah gaya berjalan kamu, dan menyebabkan gangguan pergelangan kaki serius.

Selain itu, pemakaian sandal jepit pun tak menunjang bentuk dan gerakan telapak kaki bisa membuat seluruhnya mengalami benturan berulang-ulang ketika berjalan.

Hal itu bisa menyebabkan robeknya lapisan pelindung tulang tumit, dan terbentuk tonjolan kalsium atau disebut heel spurs. Biasanya ditandai dengan adanya nyeri pada tumit.

Sandal jepit
Ganti secara berkala sandal jepit apalagi jiga sudah retak. (Foto: Pixabay/17902)

Gerakan kaki mencengkeram ketika menggunakan sandal jepit bisa mengakibatkan timbulnya cedera kaki atau tendinitis. Kondisi ini merupakan iritasi atau peradangan pada tendon merupakan jaringan lentur penghubung otot ke tulang. Gejalanya ialah rasa perih atau panas di bagian tendon, rasa kaku dan juga nyeri.

Selain gangguan itu, penggunaan sandal jepit minim lengkungan pun bisa menyebabkan masalah punggung, lutut serta paradangan telapak kaki sehingga sangat nyeri (Fasciitis).

Lalu kurangnya dukungan bagi telapak kaki ketika berjalan, juga bisa membuat jaringan ikat di telapak kaki terus menerus meregang. Akhirnya jaringan ikat itu melemah, membengkak, hingga meradang.

Lantas alas kaki apa paling ideal? Guna menghindari beragam masalah kesehatan itu, sebaiknya kamu lebih hati-hati dalam memilih alas kaki.

Pilihlah sandal dengan bahan yang berkualitas bagus (Foto: pixabay/stevepb)

Jangan lantaran hanya warnanya menarik, dianggap nyaman, tapi berakibat fatal bagi kesehatanmu. Pilih sandal dengan tali pada bagian belakang, terdapat bantal sol sehingga dapat meringankan benturan, serta sol tumit cukup dalam.

Selain itu, diperhatikan juga hindari alas kaki sangat mudah menekuk ke belakang. Perhatikan juga bahan alas kaki agar terhindar dari iritasi.

Gantilah sandal jepit setiap 3-4 bulan sekali, khususnya jika telah muncul retakan pada bagian telapak.

Apabila timbul gangguan atau rasa sakit usai menggunakan sandal jepit, disarankan untuk berkonsultasi ke dokter. (*)

Baca juga:

Tidur Terlalu Lama Sangat Berbahaya Bagi Kesehatan, Jangan Anggap Sepele!

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan