Dampak Buruk Kaki Terlalu Sering Menggunakan Sandal Jepit


Ternyata sandal jepit punya dampak buruk bagi kaki. (Foto: Pixabay/Leovalente)
KAMU boleh saja ngantor pakai sneakers, boots, atau wedges. Namun, setelah sampai meja kerja, mengganti alas kaki dengan sandal jepit menjadi kebiasaan banyak pekerja. Selain mudah dibawa, sandal jepit juga nyaman saat digunakan.
Motifnya kini lebih menarik, warnanya bervariasi, dan kenyamanannya menjadikan sandal jepit pilihan bagi banyak orang.
Baca juga:
Manfaat Tersembunyi Dibalik Nasi Putih Dingin, Cocok Untuk Penderita Diabetes
Meski sering dianggap nyaman, sering menggunakan sandal jepit nyatanya punya dampak kurang mengenakkan bagi kaki. Sandal jepit, dikutip dari Alodokter, juga bisa menyebabkan masalah kesehatan, terlebih bila pemilihan sandal dan penggunaannya tidak tepat.

Sandal jepit bisa berbahaya bagi kesehatan lantaran minimnya perlindungan terhadap kaki. Bentuk sandal jepit cenderung rata dan tak memiliki bantalan pada tumit sehingga kaki bagian depan lebih sering mencengkeram.
Selain itu, ketika menggunakan sandal jepit, bagian tumit pun akan terangkat bebas, serta ibu jari kaki bekerja keras untuk memegang kaitan sandal agar tak terlepas. Gerakan tersebut bisa membuat plantar fascia (jaringan ikat melapisi telapak kaki) meregang, begitu juga pada otot telapak kaki.
Baca juga:
Ingin Lebih Bahagia di Kantor? Lakukan Deretan Langkah Jitu Ini
Apabila terjadi terus menerus, bisa menyebabkan kaki lelah dan nyeri kaki, termasuk pada bagian tumit. Hal itu bisa mengubah gaya berjalan kamu, dan menyebabkan gangguan pergelangan kaki serius.
Selain itu, pemakaian sandal jepit pun tak menunjang bentuk dan gerakan telapak kaki bisa membuat seluruhnya mengalami benturan berulang-ulang ketika berjalan.
Hal itu bisa menyebabkan robeknya lapisan pelindung tulang tumit, dan terbentuk tonjolan kalsium atau disebut heel spurs. Biasanya ditandai dengan adanya nyeri pada tumit.

Gerakan kaki mencengkeram ketika menggunakan sandal jepit bisa mengakibatkan timbulnya cedera kaki atau tendinitis. Kondisi ini merupakan iritasi atau peradangan pada tendon merupakan jaringan lentur penghubung otot ke tulang. Gejalanya ialah rasa perih atau panas di bagian tendon, rasa kaku dan juga nyeri.
Selain gangguan itu, penggunaan sandal jepit minim lengkungan pun bisa menyebabkan masalah punggung, lutut serta paradangan telapak kaki sehingga sangat nyeri (Fasciitis).
Lalu kurangnya dukungan bagi telapak kaki ketika berjalan, juga bisa membuat jaringan ikat di telapak kaki terus menerus meregang. Akhirnya jaringan ikat itu melemah, membengkak, hingga meradang.
Lantas alas kaki apa paling ideal? Guna menghindari beragam masalah kesehatan itu, sebaiknya kamu lebih hati-hati dalam memilih alas kaki.

Jangan lantaran hanya warnanya menarik, dianggap nyaman, tapi berakibat fatal bagi kesehatanmu. Pilih sandal dengan tali pada bagian belakang, terdapat bantal sol sehingga dapat meringankan benturan, serta sol tumit cukup dalam.
Selain itu, diperhatikan juga hindari alas kaki sangat mudah menekuk ke belakang. Perhatikan juga bahan alas kaki agar terhindar dari iritasi.
Gantilah sandal jepit setiap 3-4 bulan sekali, khususnya jika telah muncul retakan pada bagian telapak.
Apabila timbul gangguan atau rasa sakit usai menggunakan sandal jepit, disarankan untuk berkonsultasi ke dokter. (*)
Baca juga:
Tidur Terlalu Lama Sangat Berbahaya Bagi Kesehatan, Jangan Anggap Sepele!
Bagikan
Yudi Anugrah Nugroho
Berita Terkait
Rilis Terbatas Oktober, Samsung Galaxy Z Trifold Jadi Ponsel Lipat Terunik Berkat G Dual-infold

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Teaser Samsung Galaxy S25 FE Sudah Dirilis, Resmi Meluncur 4 September 2025

Apple Bakal Rombak Desain hingga 2027, iPhone 17 Jadi Seri Pertama yang Berevolusi

Bocoran Baru Samsung Galaxy S25 FE, Dipastikan Pakai Chipset Exynos 2400 dan Baterai 4.900mAh

Bocoran Terbaru Samsung Galaxy S26 Ultra: Bawa Kapasitas Baterai 5.000mAh dan Fast Charging 60W
