COVID-19 Kembali Tinggi, IDI Minta Masyarakat Gunakan Masker di Ruang Terbuka

Senin, 04 Juli 2022 - Zulfikar Sy

MerahPutih.com - Tingginya angka penyebaran COVID-19 belakangan ini membuat masyarakat perlu waspada.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) M Adib Khumaidi mengimbau masyarakat untuk kembali menggunakan masker ketika berada di ruang terbuka. Sebab, kasus harian COVID-19 mulai naik kembali.

"Kami dari IDI menyarankan agar masker digunakan, baik di dalam maupun di luar ruang. Karena ini ada kecenderungan peningkatan kasus," kata Adib kepada wartawan yang dikutip, Senin (4/7).

Baca Juga:

Satgas COVID-19 bakal Wajibkan Vaksin Booster di Fasilitas Publik

Selain patuh protokol kesehatan (prokes) memakai masker, Adib juga mengajak masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi baik vaksin primer maupun booster.

Adib mengatakan, program vaksinasi dilakukan berdasarkan skala prioritas.

Dalam hal ini, untuk kelompok anak usia 6-17 tahun, saat ini perlu didorong untuk peningkatan laju vaksinasi 1 dan 2. Setelah mencapai target, baru dapat melangkah ke vaksinasi booster.

“Jadi ini tahapan yang saya kira Kemenkes sudah mengatur termasuk terkait dengan distribusi vaksin supaya target vaksinasi baik dosis satu maupun dua dan booster bisa tercapai,” ucapnya.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengindikasikan bahwa masyarakat tetap boleh tidak menggunakan masker di ruang terbuka yang tak ramai.

"Masker itu dipakai di dalam ruangan dan di luar ruangan yang kondisinya seperti sekarang (ramai)," kata Budi saat diwawancarai.

Baca Juga:

Penggunaan Masker Bakal Diperketat untuk Mencegah Lonjakan COVID-19

Sementara itu, Satgas Penanganan COVID-19 beberapa waktu lalu merilis data terbaru kenaikan kasus positif COVID-19 mingguan secara global.

Kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia paling signifikan, mencapai naik 620 persen dalam 28 hari.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan, kenaikan kembali kasus di beberapa negara ini perlu menjadi perhatian.

"Artinya kita perlu kembali waspada dan ini membuktikan bahwa COVID-19 masih ada," ujar Wiku.

Selama dua hari berturut-turut di Indonesia, kasus harian terus berada di atas angka 2 ribu.

Meski angka ini tidak lebih besar dari puncak kasus sebelumnya, namun periode libur anak sekolah dan mendekati hari raya Idul Adha bisa saja meningkatkan mobilitas masyarakat.

Dalam mewaspadai kenaikan kasus saat ini, penting melihat kembali pengalaman pada periode yang sama di tahun lalu.

Dengan puncak tertinggi terjadi pada Juli 2021 dan kasus melebihi sejuta dalam satu bulan.

"Kenaikan kasus ini terjadi pasca-Idul Fitri dan Idul Adha, dan juga diperkuat dengan periode libur anak sekolah," tuturnya.

Dibandingkan tahun ini, kabar baiknya angka pada periode bulan yang sama terbilang jauh lebih kecil dibandingkan tahun lalu.

Jika di tahun lalu mencapai 350 ribu kasus dalam 1 bulan, per Juni di tahun ini hanya sebesar 31 ribu kasus bulanan.

"Angka yang rendah di tahun ini jika dibandingkan tahun lalu, menunjukkan kita semakin resilien dan terus memperbaiki situasi ke arah yang lebih baik," ungkap dia.

"Namun, di sisi lain, kita harus waspada karena adanya kenaikan lebih dari 23 ribu kasus dalam 1 bulan menandakan bahwa tingkat penularan di tengah masyarakat semakin meluas," terangnya. (Knu)

Baca Juga:

Masuki Bulan Juli, 2 Ribu Orang Terinfeksi COVID-19 dalam Sehari

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan