Chad Akhiri Kerja Sama Militer dengan Prancis, Negara Telah Tumbuh dan Berdaulat

Jumat, 29 November 2024 - Ikhsan Aryo Digdo

MerahPutih.com - Chad mengatakan pihaknya akan mengakhiri perjanjian kerja sama pertahanan dengan bekas kekuatan kolonial Prancis. Hal ini mengharuskan tentara Prancis meninggalkan negara Afrika Tengah itu.

Menteri Luar Negeri Abderaman Koulamallah menyebut Prancis sebagai “mitra penting”, tetapi mengatakan negara itu sekarang juga harus mempertimbangkan bahwa Chad telah tumbuh, matang, dan menjadi negara berdaulat.

Pengumuman tersebut dibuat pada hari Kamis, beberapa jam setelah kunjungan Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot, demikian diberitakan Aljazeera, Jumat (29/11).

Chad telah bekerja sama erat dengan pasukan militer negara-negara Barat di masa lalu, tetapi telah bergerak lebih dekat ke Rusia dalam beberapa tahun terakhir.

Baca juga:

6 Tentara Rusia Kabur dari Perang Ukraina, Minta Suaka Sama Prancis

Kementerian Luar Negeri mengatakan keputusan untuk mengakhiri kesepakatan, yang direvisi pada tahun 2019, akan memungkinkan negara untuk mendefinisikan ulang kemitraan strategisnya.

Prancis saat ini memiliki sekitar 1.000 tentara serta pesawat tempur yang ditempatkan di Chad, yang merupakan negara Sahel terakhir menampung pasukan Prancis.

Prancis terpaksa menarik pasukannya dari Mali, Nigeria , dan Burkina Faso selama dua tahun terakhir menyusul kudeta militer. Sementara itu, Koulamallah tidak menyebutkan kapan tanggal penarikan pasukan Prancis di negaranya. (ikh)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan