Cegah Stunting dengan Imunisasi Lengkap

Jumat, 02 September 2022 - Andrew Francois

STUNTING tak hanya disebabkan oleh malnutrisi, tapi juga penyakit kronik, sehingga memberikan imunisasi lengkap pada anak menjadi hal nan sangat penting. Setidaknya itu yang disampaikan Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K).

"Karena salah satu penyebab stunting itu penyakit, maka melengkapi imunisasi pada anak juga bisa berperan penting," ungkap Piprim seperti dikutip Antara, Kamis (1/9).

Menurutnya, anak mudah terserang penyakit karena tidak menerima imunisasi lengkap dan akan mengalami gangguan nutrisi karena nafsu makannya terganggu. Pada akhirnya, menurut Piprim, hal tersebut akan berpotensi menyebabkan anak mengalami stunting.

"Anak yang sehat, nafsu makannya akan baik, makannya juga bisa banyak, Insya Allah enggak stunting, kalau dikasih asupan yang benar. Tapi kalau anak itu bolak-balik sakit, bolak-balik dirawat di rumah sakit, tentu akan berpengaruh ke nutrisi yang masuk ke dia. Di sinilah pentingnya melengkapi imunisasi rutin yang sudah digariskan oleh pemerintah," tambahnya.

Baca juga:

Imunisasi Anak Bakal Terdata di PeduliLindungi Hingga 20 Tahun

Imunisasi lengkap cegah anak terserang berbagai penyakit. (Foto: Unsplash/Mufid Majnun)

Piprim juga mengatakan bahwa saat anak akan diimunisasi di posyandu, ada pemeriksaan berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala. Sehingga, orangtua bisa mengevaluasi pertumbuhan dan perkembangan anak.

"Indonesia juga menggunakan buku KIA baik untuk ibu dan anaknya, nanti dicocokkan saja, ada di jalur yang benar atau enggak. Kalau ada penyimpangan, dia (grafiknya) datar aja itu sudah enggak benar ya, karena seharusnya naik," tuturnya.

Sayangnya, menurut Piprim, cakupan imunisasi pada anak di Indonesia menurun drastis sejak pandemi COVID-19. Terbukti, saat ini sudah banyak bermunculan penyakit-penyakit yang sebenarnya bisa dicegah dengan imunisasi (PD3I) seperti difteri, campak, dan rubella.

Baca juga:

Chacha Frederica Gaungkan Pentingnya Imunisasi Pada Anak

Cegah PD3I dengan imunisasi lengkap. (Foto: Unsplash/CDC)

"Ada beberapa laporan difteri muncul kembali, campak, tetanus bahkan, dan ini membuat kita prihatin ya karena selama ini penyakit itu sudah terkendali dengan cakupan imunisasi yang tinggi. Tapi pandemi ini cukup berdampak," katanya.

Maka dari itu, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah menggaungkan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) sebagai upaya meningkatkan cakupan imunisasi.

Piprim menegaskan kembali bahwa imunisasi sangat penting untuk menghindari Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I). Terlebih, kematian akibat difteri juga cukup tinggi, yakni bisa mencapai 20 persen. Fakta ini lah yang kadang tidak disadari oleh masyarakat.

"BIAN ini kan gratis, silakan orang tua berbondong-bondong baik ke puskesmas atau posyandu supaya anak-anak kita kembali catch up lagi imunisasinya," ajak Piprim. (waf)

Baca juga:

Kampanye ‘Ayo Imunisasi STOP Pneumonia’ untuk Hari Anak Nasional

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan