Cara Mencegah Luka Ketika Bercukur
Kamis, 09 September 2021 -
KAMU pasti pernah merasakan pedihnya luka setelah bercukur di bagian tubuh, seperti wajah, kaki, atau ketiak. Luka pisau cukur ini dapat disebabkan oleh pencukuran kering, teknik mencukur yang agresif, atau mencukur dengan pisau tumpul.
“Bisa juga terjadi saat folikel rambut terbuka setelah bercukur dan masuknya bahan iritan, seperti air garam, klorin, atau tabir surya,” kata dermatologist Rhonda Q. Klein, MD dari Modern Dermatology PC di Connecticut mengutip Health.
Baca juga:

Lalu, bagaimana cara mencegah kulit terluka setelah bercukur? Pertama, yang terbaik adalah jangan mencukur dalam kondisi kering. Klein menyarankan untuk menggunakan sabun atau krim cukur agar lebih aman.
Kedua, selalu gunakan pisau cukur yang bersih karena alat yang kotor sering kali penuh dengan bakteri dan sel kulit mati yang juga dapat menarik rambut dan menyebabkan lebih banyak iritasi dan peradangan.
Dermatologist dari Mount Sinai School of Medicine, Debra Jaliman menyarankan untuk mengganti pisau cukur sesering mungkin. Jika memungkinkan, pilih pisau cukur dengan banyak pisau, karena ini akan mengurangi frekuensi menempelkan pisau cukur ke kulit dan mengurangi kemungkinan iritasi.
Di sisi lain, menggunakan pisau cukur yang menyumbat rambut, sabun, atau krim cukur bisa menyebabkan luka. Jadi, biasakan untuk membilas pisau cukur sesering mungkin selama sesi bercukur.
Perhatikan juga teknik mencukurnya. Sebaiknya lakukan pengelupasan kulit untuk mengangkat sel kulit mati sebelum bercukur. Kemudian, bercukurlah di kamar mandi untuk memastikan rambutmu terhidrasi dengan baik sebelum mencukur.
Baca juga:
Cukur Rambut Massal 1000 Anak Yatim

Jliman menyarankan untuk mencukur ke arah pertumbuhan rambut (ke bawah kaku, bukan ke atas), dengan sapuan ringan dan pendek. Sebelum mengeringkannya, bilas area yang dicukur dengan air dingin untuk menutup pori-pori iritan tidak masuk.
Kamu mungkin memiliki kebiasaan bercukur setiap hari, tetapi usahakan jangan terlalu sering. Disarankan agar mencukur setiap dua kali sekali atau bahkan hanya beberapa kali seminggu.
Jika kamu merasakan gatal setelah bercukur, Klein mengatakan berendam dalam oatmeal bisa menjadi upaya meredakan gatal. Tambahkan satu cangkir oatmeal koloid (bukan jenis yang dimakan untuk sarapan) dalam bak air hangat diamkan hingga 20 menit.
Kamu juga bisa menambahkan cuka putih ke dalam air mandi untuk meredakan iritasi. Cuka putih memiliki sifat antimikroba dan dapat menangkis folikulitis. (and)
Baca juga:
Kisah Rahman Simuk, Tukang Cukur Panggilan yang Survive di Tengah Pandemi COVID-19