Cak Imin Resmikan Groundbreaking Rekonstruksi Ponpes Al Khoziny, Tekankan Momentum Berbenah
Kamis, 11 Desember 2025 -
MerahPutih.com - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menghadiri prosesi groundbreaking rekonstruksi Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, yang sebelumnya mengalami ambruk.
Dalam sambutannya, Cak Imin menegaskan bahwa kegiatan tersebut bukan sekadar acara simbolik, tetapi momentum untuk berbenah dan memperkuat masa depan pesantren.
“Groundbreaking ini bukan sekadar seremonial. Mari kita jadikan sebagai momentum muhasabah, evaluasi, sekaligus ajakan untuk bersama-sama bahu membahu dan gotong royong memperbaiki pesantren supaya ke depan semakin aman, semakin nyaman, dan semakin baik untuk santri-santri kita,” ujar Cak Imin di Ponpes Al-Khoziny, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (11/12).
Baca juga:
MPR Desak Audit Ponpes Al Khoziny Sebelum Dibangun Ulang Pakai APBN
Tragedi Al-Khoziny, Legislator PKB Dukung Penataan Infrastruktur Pesantren
Ketua Umum PKB tersebut menekankan bahwa musibah yang menimpa Ponpes Al Khoziny harus menjadi peringatan penting.
“Musibah Al Khoziny harus menjadi penyadar, tempat kita bangkit melihat masa depan yang lebih baik,” tambahnya.
Cak Imin mengungkapkan bahwa sejak awal kejadian, Presiden Prabowo Subianto langsung memberikan instruksi khusus agar pemerintah bergerak cepat memastikan rekonstruksi berjalan efektif dan mencegah kesalahan serupa terulang.
“Sejak awal musibah, Pak Presiden memerintahkan saya untuk segera melakukan langkah cepat dan efektif. Pak Presiden punya komitmen dan perhatian tinggi ketika menyangkut pesantren,” tuturnya.
Baca juga:
Pada kesempatan tersebut, Cak Imin juga menceritakan kembali kedekatan Presiden Prabowo dengan dunia pesantren.
“Beliau sering cerita. Dulu zaman perang dan menghadapi berbagai kesulitan, pesantrenlah yang menjadi backup. Termasuk Pak Presiden sendiri, kalau mau perang pasti ke pesantren dulu, golek jimate dulu. Semoga doa para kiai tetap sakti dan tetap manjur ilaa yaumil qiyamah,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa pesantren adalah institusi pendidikan komprehensif yang mempersiapkan santri menghadapi tantangan dunia dan akhirat. Karena itu, peningkatan keamanan, kualitas bangunan, dan tata kelola pesantren harus menjadi prioritas nasional. (Pon)