Buyback Saham Tanpa RUPS Hanya Bikin IHSG Kuat Sementara, Tidak Menyentuh Akar Masalah
Kamis, 20 Maret 2025 -
MerahPutih.com - Pelemahan IHSG pada awal tahun 2025 ini, diyakini karena rendahnya tingkat optimisme pelaku pasar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Head of Research & Chief Economist Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rully Arya Wisnubroto menilai kebijakan "buyback" atau pembelian kembali tanpa RUPS yang baru diterapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dapat meningkatkan kepercayaan investor.
Kebijakan itu, memberikan fleksibilitas bagi emiten untuk menstabilkan harga saham di tengah volatilitas pasar yang tinggi. Namun, kebijakan buyback saham tanpa melalui rapat umum pemegang saham (RUPS) hanya akan berdampak dalam jangka pendek terhadap kenaikan harga saham.
Ia menilai, efektivitas kebijakan itu dalam jangka panjang masih belum terlalu jelas, karena buyback saham tidak dapat secara langsung mendongkrak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke level sebelumnya.
Baca juga:
Boy Thohir Borong 7,3 Juta Lembar Saham Adaro Andalan di Tengah Gejolak IHSG
Bahkan, ada risiko dari sisi governance, yang mana tanpa RUPS, transparansi oleh perusahaan dalam melakukan buyback saham kemungkinan akan berkurang.
"Kebijakan ini mungkin hanya memberikan solusi sementara tanpa menyelesaikan akar permasalahan,"
Kebijakan buyback saham tanpa RUPS diterapkan dengan pertimbangan bahwa perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 19 September 2024, mengalami tekanan yang terindikasi dari penurunan IHSG per 18 Maret 2025 sebesar 1.682 poin atau minus 21,28 persen dari "highest to date".