Buntut Penyebaran COVID di Secapa AD, Gugus Tugas Ingatkan Hati-hati di Pendidikan Berbasis Asrama

Senin, 13 Juli 2020 - Zulfikar Sy

MerahPutih.com - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo menyambut baik usulan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto terkait tes swab massal bagi seluruh prajurit TNI.

Prabowo sebelumnya menilai tes massal perlu dilakukan agar penyebaran virus corona bisa terlacak di lingkungan TNI. Selain itu, prajurit TNI juga banyak yang terlibat langsung dalam penanganan COVID-19 di sejumlah tempat.

Baca Juga:

Kasus COVID-19 di Secapa AD Jadi Teguran Keras Pemerintah

Tes swab sempat dilakukan beberapa kali kepada prajurit TNI. Namun, agar lebih terkontrol dan hasilnya maksimal, Prabowo meminta agar tes itu dilakukan secara berkesinambungan.

"Kewajiban TNI dites semua kita kembalikan ke pimpinan jajaran TNI. Kalau memiliki dukungan yang cukup sebaiknya dites," ujar Doni kepada wartawan usai rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta, Senin (13/7).

Doni meminta agar kewajiban tes diprioritaskan di tempat-tempat pendidikan serupa Secapa maupun Pusdikpom. Sebab, tempat pendidikan dengan asrama sangat rawan dengan penularan.

Persebaran kasus di tempat pendidikan berasrama ini, kata Doni, juga menjadi perhatian Presiden Joko Widodo.

Selain di pendidikan TNI, Doni juga mengingatkan agar kegiatan di pesantren dilakukan dengan hati-hati.

"Ini juga diingatkan semua boarding school termasuk pesantren untuk hati-hati. Sekali lagi, hati-hati dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan berbasis asrama, karena kalau ada satu orang yang terpapar maka potensi terpapar yang lain sangat tinggi," katanya.

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Andika Perkasa menggelar konferensi pers di Markas Kodam III Siliwangi, Kota Bandung, Sabtu (11/7/2020). (ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi)
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Andika Perkasa menggelar konferensi pers di Markas Kodam III Siliwangi, Kota Bandung, Sabtu (11/7/2020). (ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi)

Doni juga memastikan, ke depannya tes COVJD-19 akan langsung menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR) test.

“Demikain juga PCR test harus menjadi prioritas utama. Walaupun sudah ada ketentuan dari Menteri Kesehatan untuk dilakukan rapid test, tetap kita akan berupaya arahnya kedepan adalah untuk PCR Test,” kata Doni.

Dengan alasan tingkat keakuratan PCR test paling tinggi dibandingkan dengan hasil rapid test.

“Karena memang ini menjadi tingkat akuratnya paling bagus, paling tinggi,” ujar jenderal bintang tiga ini

Namun, dikarenakan penggunaan PCR test masih sangat terbatas, masih rata-rata menguji 15 ribu sampai 20 ribu spesimen per hari, maka untuk sementara ini pihaknya masih mengandalkan rapid test untuk tes COVID-19 bagi masyarakat.

“Tetapi selama PCR ini belum terpenuhi, maka jalan tengahnya untuk sementara dulu adalah rapid test,” ungkap Doni Monardo.

Baca Juga:

TNI Cek Ulang, 89 Personel Secapa AD Bandung Batal Positif COVID-19

Kemudian terkait langkah 3T (testing, tracing dan treatment) yang ditekankan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam ratas hari ini, ditegaskan Doni Monardo tetap harus menjadi prioritas.

Khusus untuk testing dan tracing, tidak hanya dilakukan untuk ODP dan PDP, tetapi juga orang yang berpotensi orang tanpa gejala (OTG).

“Yang tentunya kalau positif harus betul-betul disiplin untuk melakukan karantina atau isolasi mandiri, termasuk juga karantina atau isolasi yang disiapkan oleh pemerintah di daerah,” jelas mantan Danjen Kopasuss ini. (Knu)

Baca Juga:

Awal Mula Munculnya Klaster COVID-19 di Secapa AD

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan