Bukan Cuma Emisi Kendaraan Bermotor, Pramono Ungkap Penyebab Utama Polusi Udara di Jakarta
Senin, 23 Juni 2025 -
Merahputih.com - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengungkapkan, bahwa sumber polusi udara di Jakarta adalah beroperasinya pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan industri yang menggunakan batu bara.
Selain itu, kendaraan bermotor juga memiliki kontribusi menyumbang polusi di Jakarta.
"Karena polusi di Jakarta paling utama itu disebabkan oleh pembangkit listrik ataupun industri-industri yang menggunakan batu bara sebagai bahan bakarnya, termasuk kemudian bahan bakar yang sulfurnya tinggi," kata Pramono saat meninjau Hutan Kota Srengseng, Jakarta Barat, Senin (23/6).
Ia menilai keberadaan hutan kota tidak bisa sepenuhnya menghilangkan polusi udara di Jakarta. Menurutnya, keberadaan hutan kota hanya membantu mengatasi polusi, bukan menghilangkannya.
Baca juga:
Stop Polusi Jakarta! Uji Emisi Kendaraan Sekarang Hanya Butuh STNK dan Enggak Sampai 15 Menit
Jakarta Belajar dari Paris dan Bangkok Menangani Polusi Udara
DPRD DKI Dukung Ingub ASN Wajib Naik Angkutan Umum, Langkah Awal Atasi Macet dan Polusi
Ia mencontohkan, Hutan Kota Srengseng yang memiliki luas sekitar 15 hektare di Jakarta Barat bisa menyerap 313 ton CO2 per tahun dan menghasilkan 227,8 ton oksigen dalam waktu yang sama, berdasarkan studi United State Forest Service bersama IPB. Namun, keberadaannya belum bisa menghilangkan polusi di Jakarta.
"Ya, dengan tadi tentunya tidak bisa secara keseluruhan memperbaiki (polusi) Jakarta," ucapnya.
Baca juga:
Udara Jakarta Terburuk Ketiga Dunia, Warga Keluar Rumah Diimbau Pakai Masker
Menteri Lingkungan Hidup Ungkap Penyebab Kondisi Udara Jakarta Masuk Kategori Tak Sehat
Pramono mengatakan, upaya yang harus dilakukan untuk mengatasi polusi adalah dengan mengurangi kendaraan yang menggunakan bahan bakar yang sulfurnya tinggi. Termasuk mengurangi operasional pabrik yang menggunakan batu bara.
Karena itu, ia mengapresiasi tindakan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol yang menutup sejumlah pabrik beberapa waktu lalu. Menurut dia, hal itu dinilai membantu mengurangi polusi di Jakarta.
"Kalau dilihat satu minggu terakhir ini, Jakarta polusinya mengalami penurunan yang signifikan. Ya, selain hujan, tetapi juga karena pabriknya tidak beroperasi," pungkasnya. (Asp)