Budayawan: Jokowi Pengkhianat Sumpah Pemuda
Selasa, 25 Agustus 2015 -
MerahPutih Nasional - Kebijakan Presiden Joko Widodo yang membolehkan pekerja asing di Indonesia menggunakan bahasa mereka dinilai menjual jati diri bangsa. Budayawan Radhar Panca Dahana menyebutnya sebagai pengkhianat Sumpah Pemuda.
"Iya (pengkhianat sumpat pemuda), sumpah pemuda itu apa? Berbahasa satu bahasa Indonesia," kata dia kepada MerahPutih.com, di DPR, Jakarta, Selasa (25/8).
Radhar mengatakan, bahasa menunjukkan bangsa. Karena itu, banyak negara-negara lain justru ingin mengangatkat bahasa nasionalnya ke tingkat internasional. "Sehingga banyak pemimpin dia menggunakan bahasa lokal kemudian diterjemahkan ke bahasa asing," sambung Radhar.
Ditambahkannya, kalau sekarang Jokowi ingin menghapus persyaratan penggunaan bahasa Indonesia untuk pekerja asing, melecehkan bangsa sendiri.
"Ini kan jadi syarat para investor, bagaimana ini menyerah demi sekian dolar dengan menindas jati diri kita sendiri, ini berarti jati diri bisa dibeli dong dengan sejumlah invetasi," tandasnya. (mad)
Baca Juga:
Budayawan Prediksi 10 Tahun Lagi Indonesia Tak Punya Kepribadian
Budayawan Kritisi Nawacita karena Tak Sertakan Karakter Kebudayaan ala Soekarno