Boneka Barney Kembalikan Hidup Seorang Anak
Kamis, 05 Februari 2015 -
MerahPutih Internasional - Tokoh anak-anak Barney memang sangat lucu dan menggemaskan. Kelihaiannya bernyanyi mengingatkan kita pada boneka Si Komo milik Kak Seto. Boneka berwarna ungu ini juga selalu tampil ceria bersama teman-temannya. Namun siapa sangka ternyata Barney dapat kembalikan kehidupan anak ini.
Martin Pistorius (39) adalah lulusan S1 dan memiliki perusahaan web. Saat ini ia tinggal di Inggris bersama istrinya, Joanna seperti yang dilansir MTV.
Martin lahir pada tahun 1957 di Johannesburg, Afrika Selatan. Pada tahun 1988 ketika berusia 12 tahun, ia menderita penyakit yang sangat serius yakni meningitis kriptokokal. Penyakit ini menyebabkannya sulit berbicara. Dokter pun menjelaskan bahwa otaknya juga akan sulit untuk berkerja.
BACA JUGA: Menderita Penyakit Kulit Langka, Bocah Ini Dibungkus Tisu
Di tengah keputusasaan keluarganya, ternyata semua yang dikatakan dokter salah besar.
Selama lebih dari sepuluh tahun, keluarga Martin merawat kondisi tubuhnya dalam keadaan tidak sadar. Mereka tak pernah sadar bahwa dua tahun kemudian, Martin bisa sadar dari kelumpuhannya.
Martin mengaku bisa mendengar segala sesuatu di sekitarny. Namun karena tidak bisa bicara, ia tak mampu mengungkapkan segala sesuatu kepada keluarganya.
“Aku sadar dengan semuanya, seperti orang normal. Setiap orang menganggapku bahwa nyawaku sudah tak di sana,” ujar Martin. Martin pun mulai menceritakan bahwa keajaiban terjadi padanya, hanya karena boneka bernama Barney.
Martin awalnya sangat membenci pertunjukan Barney karena merasa mereka sangat bodoh. Ia sering mengira-ngira kapan pertunjukan bodoh itu akan berakhir hanya dengan melihat bayangan matahari, karena pada saat itu Martin kesulitan untuk melihat jam. Namun siapa sangka, dengan menonton dan bepikir seperti itu setiap hari, dokter mengatakan kemampuan kognitif Barney jadi terasah.
Setelah menjalani keadaan seperti itu bertahun-tahun, Martin akhirnya menjalani tes kognitif pada tahun 2001. Dari situlah dokter mengatakan bahwa kesadarannya semakin hari semakin meningkat hingga akhirnya Martin tersadar.
Martin mulai beranjak dewasa dan menjalani kuliah di bidang web designer. Ia pun pernah menulis buku berjudul “Ghost Boy” yang menceritakan kehidupannya saat menderita meningitis.
BERITA LAINNYA: