BMKG Perkirakan Puncak Musim Hujan Terjadi Januari-Februari 2022
Senin, 15 November 2021 -
Merahputih.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat yang ingin beraktivitas di luar rumah diminta untuk kini saatnya untuk lebih berhati-hati. Pasalnya, cuaca ekstrem berpotensi terjadi.
Kepala Dwikorita Karnawati mengungkapkan potensi bencana hidrometeorologi mengancam sejumlah wilayah Indonesia.
“Hingga akhir November-Desember akan mengalami peningkatan curah hujan hingga mengalami puncak nanti di Januari Februari,” kata Dwikorita dalam keterangannya, Senin (15/11).
Baca Juga:
Jakarta bakal Dilanda Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Warga Diminta Waspada
Menurut dia, curah hujan tinggi saat ini yang berdampak banjir di sejumlah wilayah dikatakan baru pembuka, belum benar-benar puncak musim penghujan. Hal ini tentunya akan meningkatkan potensi cuaca ekstrem, jadi masih akan terjadi.
"Dan yang terjadi saat ini baru pembuka, belum benar-benar yang lebih tinggi ataupun puncak,” katanya.
Hujan bervariasi, mulai dari hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat atau petir, dan angin kencang masih cukup tinggi potensinya terjadi di berbagai daerah di Tanah Air.
Baca Juga:
Cuaca Ekstrem bakal Landa Jabodetebak, Berpotensi Terjadi Hujan Es
Ia meminta kepada masyarakat apabila terjadi hujan disertai kilat atau petir hindari lokasi tanah lapang atau pesawahan. Seperti menghindari berteduh di bawah pohon atau bangunan tidak permanen di area yang lapang.
"Lakukan pemotongan ranting atau dahan pohon yang mudah patah atau roboh ketika terjadi hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang," tuturnya.
Baca Juga:
Atlet Balap Kursi Roda Jaenal Aripin Pecahkan Rekor Peparnas XVI Papua
Dalam rangka mitigasi terhadap bahaya dan ancaman sambaran petir disarankan untuk bangunan rumah, bangunan elektronik, komputasi dan bangunan objek vital nasional.
"Serta bangunan lainnya yang sensitif terhadap sambaran petir agar dipasang sistem penangkal petir terpadu, dan sistem grounding yang memadai," katanya. (Knu)