Bijak Konsumsi Minuman Energi saat Perjalanan Mudik Lebaran
Senin, 25 April 2022 -
STAMINA pengendara harus fit saat melakukan perjalanan mudik lebaran. Hal itu guna mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan ketika dalam perjalanan mudik menuju kampung halaman.
Satu hal yang cukup umum dialami oleh pengendara ketika menempuh jarak jauh adalah rasa kantuk yang tak tertahankan. Karena itu banyak pengendara yang melakukan berbagai cara guna mengusir kantuk, termasuk mengonsumsi minuman energi.
Baca juga:
Komponen Mobil yang Wajib Dicek sebelum Mudik

Menurut Pakar gizi dari Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia (APKI) Irtya Qiyamulail, mengonsumsi minuman energi atau energy drink untuk mencegah kantuk di perjalanan mudik boleh saja, tapi harus dilakukan dengan bijak.
"Pada dasarnya, kita diperbolehkan untuk mengonsumsi minuman berenergi saat mudik, namun perlu bijak dalam mengonsumsinya," jelas Irtya seperti yang dikutip dari laman ANTARA. Menurut Irtya, minuman berenergi punya efek samping yang berbeda-beda, tergantung dari kondisi kesehatan dan sistem imunitas tubuh.
Adapun sejumlah efek samping yang mungkin terjadi karena mengonsumsi minuman ini, yaitu sakit kepala, sembelit, iritasi, hingga kecanduan.
Irtya menjelaskan, bahwa minuman berenergi memang bisa membantu menghilangkan rasa kantuk dan lelah. Tapi efek setelahnya justru bisa mengakibatkan perasaan lelah yang berkali-kali lipat.
Dilihat dari sisi komposisi bahan yang digunakan, minuman berenergi biasanya mengandung kafein, untuk merangsan fungsi otak serta meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi.
Namun, sekain banyak kandungan kafein yang kamu konsumsi, maka bisa berisiko menyebabkan peningkatan detak jantung serta tekanan darah yang dapat membahayakan kesehatan selama di perjalanan.
"Jumlah kafein yang disarankan 400 mg per hari, sehingga sejumlah konsumen perlu untuk mengecek label pangan, khususnya kandungan kafein pada minuman energi guna meminimalisir efek samping yang munngkin terjadi," tutur Irtya.
Baca juga:
Selain kafein, minuman energi biasanya mengandung gula, taurin, herbal dan vitamin. Karena itu, bagi kamu yang menderita diabetes, Irtya mengingatkan untuk memperhatikan kandungan gula pada minuman.

Karena, peningkatan gula darah secara tiba-tiba, memiliki dampak yang buruk bagi kesehatan. Khususnya bagi pasien diabetes, Irtya menyarankan pilihlah minuman berenergi yang rendah gula atau tanpa gula sama sekali.
Mengenai jumlah kandungan kafien pada minuman energi, Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Rumah Sakit Pelni, dr. Jovita Amelia, Sp.GK menjelaskan, bahwa itu bisa melebihi 1600 mg atau empat kali lipat dari anjuran yang disarankan oleh pakar kesehatan.
Kemudian, untuk gula umumnya sekitar 40 gram, itu artinya pengumsi minuman energi hanya bisa menambah 10 gram lagi untuk mencukup kebutuhan harian. Merujuk pada Kementerian Kesehatan, batas konsumsi gula per hari sebaiknya tidak lebih dari 50 gram, atau sekitar empat sendok makan.
"Kafein tinggi dapat menimbulkan anxietas, insomnia tekanan darah tinggi, gangguan irama jantung dan kelainan jantung lainnya, sedangkan gula berlebihan pun tidak baik bagi kesehatan, khususnya untuk pasien diabetes bila sering diminum dan berlebihan bisa menimbulkan obesitas," jelas Jovita. (Ryn)
Baca juga:
Lima Tips Jitu Agar Tetap Terhidrasi Selama Puasa di Bulan Ramadan