Biennale Jogja XIII 2015, Pertemuan Seniman dari Dua Benua

Kamis, 29 Oktober 2015 - Noer Ardiansjah

MerahPutih Budaya - Perhelatan seni rupa dua tahunan Biennale Jogja XIII 2015 akan digelar pada 1 November mendatang selama 40 hari di Jogja Nasional Museum (JNM), Kota Yogyakarta. Dalam edisi ketiga, Biennale Ekuator akan berkolaborasi dengan seniman Nigeria di bawah payung tema "Hacking Conflict".

"Ekuator sendiri telah memasuki tahun ketiga, diawali dengan India (2011) dan kemarin di Arab (2013). Banyak sudut pandang yang terkemuka dalam peristiwa ini. Terutama beberapa beberapa kemiripan antara Indonesia dan negara yang dilintasi garis ekuator,” ungkap Direktur Biennale Jogja XIII Alia Swastika di Kedai Kebun Forum, Yogyakarta, Rabu (28/10).

Alia menyampaikan, pertemuan ini akan mencoba membaca kemiripan antara Indonesia dan Nigeria dengan tumpuan dari sikap seniman terhadap peta dinamika ekonomi dan politik yang terjadi. Konflik mampu memunculkan sisi kritis seniman. Oleh karena itu, relasi antara karya seni rupa dengan penikmat dan pengunjunglah yang akan dijadikan data pembacaan, sehingga gerakan yang dibangun tidak bersifat frontal karena memiliki nilai artistik dan sarat pesan.

Direktur Artistik Rain Rosidi mengungkapkan, variasi agenda Biennale Jogja XIII 2015 lebih beragam. Salah satunya ialah lokakarya guru seni yang diadakan di Rumah Seni Sidoarum. Selain itu, terdapat parallel event yang melibatkan komunitas di Yogyakarta.

“Komunitas ini mengajukan program yang selaras Biennale Jogja. Ada delapan komunitas yang terlibat dalam parallel event. Salah satunya di Dusun Siraman, Gunungkidul mengacu pada pembuatan batik tulis,” papar Rain. (fre)

 

Baca Juga:

  1. Peringati Sumpah Pemuda, PMY Gelar Aksi Long March
  2. Tolak Radikalisme, BNPT Gelar Pawai Budaya di Yogyakarta
  3. Yogyakarta Diguncang Gempa 5,2 SR
  4. Tolak Pembangunan Bandara, Petani Kulonprogo Dirikan Tenda di DPRD DI Yogyakarta
  5. Jelang Puncak AFI 2015, Artis Ibu Kota Pawai di Yogyakarta

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan