Biar Digusur, Warga Kampung Pulo Tetap Akan Rayakan HUT RI

Sabtu, 15 Agustus 2015 - Eddy Flo

MerahPutih Megapolitan - Pemda sudah menyiapkan rusunawa di bilangan Jatinegara, guna merelokasi warga. Sejumlah warga yang tinggal dibantaran Kali Ciliwung harap-harap cemas sambut HUT RI ke 70. Pasalnya, pasca ritual HUT RI, warga diancam akan digusur Pemda demi normalisasi sungai.

Meski begitu, warga tetap merayakan HUT RI, dengan berbagai perlombaan dan karnaval.

"Menyambut HUT RI, tetap ada perlombaan, seperti lomba keagamaan, tarik tambang, lari karung, dan lainnya," kata koordinator Karang Taruna, Kampung Pulo RW 01/RT 12, Rani.

Rani mengatakan, sebagian besar, warga yang berada di RW 01 Kampung Pulo, tetap mengadakan agenda tahunan menyambut 17 Agustus.

"Tetap diadakan tapi sederhana, hanya dilapangan kecil RT," ujarnya.

Sama halnya dengan sejumlah warga yang berada di bantaran kali Ciliwung, Condet Jakarta Timur. Meski ada rencana Pemda untuk menggusur warga, Namun, warga tetap semangat menyambut HUT RI.

"Sama akan digusur, tapi kita tetap menggelar karnaval sepeda hias, olah raga tarik tambang, marathon, dan lainnya," kata ketua RT 09/ RW 06, Rozzana, kepada Merahputih.com, Jumat (14/8). Menyambut HUT RI ke-70, penghuni bantaran Kali Ciliwung mengeluhkan kondisi yang kian sengsara.

Penghuni bantaran Kali Ciliwung, Kampung Pulo, Jakarta Timur, mengaku setelah sering dilanda banjir saat musim hujan, kini warga diancam akan digusur Pemda demi normalisasi kali.

"Kita merasa belum merdeka, kalau dulu nenek moyang kita melawan belanda, saat ini kita melawan bangsa sendiri yang mau merampas hak kami," tegas Ketua Tim Pembela RW 02, Kampung Pulo, kepada merahputih.com, Jumat (14/8).

Serupa dengan pernyataan Ketua RT 09/RW 06, Condet Jakarta Timur, Rozzana. Baginya, kemerdekaan hanya sekedar perayaan belaka.

"Warga merasa belum menikmati kemerdekaan tersebut, jika penggusuran Pemda tanpa diganti rugi," katanya.

Sebelumnya diketahui sejumlah warga yang berada dibantaran kali Ciliwung, bakal digusur pasca 17 Agustus nanti.

Meski, sudah disiapkan tempat relokasi, sebagian warga tetap menolak, lantaran warga menganggap tidak sebanding dengan harga ganti rugi yang disepakati.

"Kalau relokasi, susah beradaptasi lagi, dan tak mungkin seperti suasana yang saat ini."(fdi)

 

Baca Juga:

Warga Kampung Pulo Sebut Gubernur Ahok Preman

Sambut 70 Tahun Indonesia Merdeka, Warga Kampung Pulo Gelar Karnaval Protes

Kado HUT RI, Warga Kampung Pulo Bakal Digusur

Ramai-ramai Cari Ikan di Sungai Cisadane

Sungai Cisadane Kering, Pasokan Air Bersih di Tangerang Tersendat 

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan