Biar Anak Terhindar dari Flexing, Ini 5 Cara Ajarkan Nilai Hidup Sederhana

Selasa, 25 Februari 2025 - Ananda Dimas Prasetya

Merahputih.com - Ada lima cara mengajarkan hidup sederhana kepada anak. Cara ini bisa ditiru karena menerapkan hidup sederhana tidak bisa dilakukan mendadak, kebiasaan hidup sederhana itu muncul karena dibiasakan.

Dilansir laman simplycleary, memilih hidup sederhana banyak memberikan kebaikan pada diri. Seperti mengurangi hal-hal yang tidak penting dalam hidup, mengurangi stres dan kecemasan.

Selain itu, dengan hidup sederhana kita selalu membuat pilihan lebih sadar mengenai pola makan, olahraga, dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Kesederhanaan memungkinkan kita memprioritaskan perawatan diri dan perhatian, yang penting untuk kehidupan yang sehat dan seimbang.

Bayangkan jika value kesederhanaan ini diturunkan anak. Sudah tentu anak tumbuh menjadi seseorang dengan nilai-nilai krusial dan kompeten.

Baca juga:

3 Jurus Tangkal Kelakuan Flexing

5 cara kenalkan hidup sederhana pada anak

Orang tua akan selalu menjadi role model bagi anaknya. Ketika orang tua melakukan sesuatu, hal tersebut akan dicontoh anak.

Orang tua yang menerapkan nilai hidup sederhana, mulai dari pilihan dan cara pandang maka nilai itu akan pelan-pelan dipahami anak.

Mengajar kesederhaan kepada anak bisa dimulai dari hal kecil. Misalnya memilih barang, berilah anak kuasa untuk memilah barang apa yang dibutuhkan.

Mengajarkan nilai sederhana bisa mengajak anak menyisihkan barang yang tidak digunakannya untuk dibagikan.

Ini mungkin tidak selalu sesuai dengan apa yang orang tua inginkan, tetapi ini akan memberi anak rasa aman karena tahu bahwa mereka bertanggung jawab atas barang-barang mereka sendiri.

Baca juga:

Pakai Cara Tasya Kamila, Mengajarkan Matematika ke Anak Enggak Ribet Lagi

Setiap kali orang tua dan anak mempertimbangkan untuk menyumbangkan atau membeli sebuah barang, biarkan anak-anak menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut, apakah barang ini merupakan kebutuhan atau keinginan? Apakah ini sesuatu yang akan saya gunakan secara teratur dan memiliki tempat untuk menyimpannya? Apakah barang ini sepadan dengan uang dan waktu yang akan saya habiskan untuk membelinya, atau apakah orang lain akan mendapatkan manfaat lebih jika saya menyumbangkan barang ini?

Dengan hidup sederhana, anak-anak belajar untuk menghargai waktu. Misalnya dengan mengurangi jumlah barang, mereka memiliki lebih banyak waktu untuk melakukan apa yang benar-benar mereka sukai. (Tka)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan