Beijing Minta Asing Berhenti Komentari Kematian Liu Xiaobo
Jumat, 14 Juli 2017 -
Pemerintah Tiongkok meminta tokoh-tokoh asing berhenti mengomentari kematian Liu Xiaobo, peraih Nobel Perdamaian 2010 yang dianggap membangkang, dalam usia 61 tahun, Kamis (13/7).
"Kami minta negara lain menghormati kedaulatan hukum Tiongkok dan tidak mencampuri urusan dalam negeri Tiongkok," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Geng Shuang, dalam keterangan tertulis di Beijing, Jumat (14/7) pagi.
Geng dalam pesan tertulis berbahasa Mandarin dan Inggris yang dikirimkan melalui WeChat itu menyatakan bahwa Xiaobo terbukti melanggar undang-undang yang berlaku di Tiongkok.
Terkait diagnosis kanker hati yang dialaminya, pihak terkait dan lembaga kesehatan Tiongkok telah berupaya maksimal untuk memberikan perawatan secara manusiawi dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
"Tiongkok itu negara berdasarkan undang-undang. Kasus Liu Xiaobo merupakan urusan dalam negeri Tiongkok dan negara-negara asing tidak berhak memberikan komentar yang tidak patut," kata Geng.
Seperti diketahui, peraih Novel Perdamaian 2010 Liu Xiaobo meninggal karena kanker liver yang telah dideritanya sejak lama. Beberapa negara menyerukan agar Xiaobo bisa diizinkan perawatan di luar Tiongkok, namun Beijing tidak memberikan reaksi positif. Ia meninggal pada 13 Juli 2017.
Sumber: ANTARA