Bank Pembangunan Asia Beri Pinjaman Rp 7,5 Triliun Buat Matiin PLTU
Selasa, 24 September 2024 -
MerahPutih.com - Bank Pembangunan Asia (ADB) memberikan pinjaman untuk transisi energi Indonesia sebesar USD 500 juta atau sekitar Rp 7,55 triliun (kurs Rp 15.117 per dolar AS).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pinjaman akan digunakan untuk berbagai program, salah satunya memensiunkan dini PLTU.
"Ya kan salah satunya kemarin untuk percepatan transisi ataupun early retirement dari power plant (PLTU). Tetapi tentu itu masih ada mekanisme yang harus didalami," kata Airlangga usai menghadiri Green Initiative Conference 2024 di Jakarta, Selasa (24/9).
Ditanya tentang besaran bunga dari pinjaman ADB itu, Airlangga menyampaikan jumlahnya perlu untuk dicek lagi. Namun ia menilai bunga utang dari ADB umumnya lebih rendah.
Baca juga:
Pemerintah Susun Peta Jalan Pensiunkan 13 PLTU Batu Bara
"Itu perlu dicek, biasanya (bunga) lebih rendah," ujarnya.
Pensiun dini atau pemberhentian pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) menjadi salah satu kebijakan yang dijalankan pemerintah guna mempercepat transisi energi.
"Program tersebut terganjal adanya kebutuhan biaya yang cukup besar," katanya.
Berdasarkan kajian dari Institute for Essential Services Reform (IESR), biaya yang dibutuhkan untuk pensiun PLTU diperkirakan mencapai 4,6 miliar dolar AS hingga 2030, dan USD 27,5 miliar.
Baca juga:
Hasilkan Emisi Tinggi, 13 PLTU Batu Bara Segera Dipensiunkan Termasuk Suryalaya
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan, terdapat 13 PLTU batu bara yang telah masuk dalam daftar untuk pensiun dini. (*)