Bali Terancam Ditinggalkan Para Wisatawan Akibat Pembangunan

Rabu, 16 Agustus 2017 - Eddy Flo

MerahPutih.Com - Selama ini Bali dikenal sebagai daerah yang paling banyak dikunjungi wisatawan. Baik wisatawan lokal maupun manca negara selalu berjubel berlibur ke Bali.

Kedatangan wisatawan meningkatkan pendapatan asli daerah dari sektor pariwisawa. Wisatawan bahkan berminggu-minggu menghabiskan waktu dan uang di Bali. Merujuk pada data BPS, sumbangan dari pariwisata menempati urutan pertama dalam PAD Bali.

Namun keunggulan dan keuntungan itu sekarang terancam. Akibat pembangunan yang tidak merata menyebabkan ketimpangan ekonomi. Apalagi selama ini hanya kawasan tertentu yang mendapat prioritas pengembangan wisata.

"Pembangunan di Bali harus diseimbangkan. Tidak hanya fokus di selatan yang sudah padat, melainkan ke arah utara. Jika tidak dilakukan maka wisatawan bisa eksodus ke provinsi lain karena pariwisata Bali dinilai kurang menarik lagi," kata Wakil Gubernur Bali, I Ketut Sudikerta saat melepas Jalan Sehat "BUMN Hadir Untuk Negeri di kawasan Nusa Dua, Bali, Rabu (16/8).

Menurut Sudikerta ketimpangan dalam pembangunan bisa berdampak kepada sektor pariwisata Pulau Dewata. Wilayah selatan Bali menjadi padat penduduk karena semua pencari kerja pindah ke wilayah ini. Hotel-hotel terus dibangun dan arus lalu lintas kian macet.

Pembangunan bandara dan jalan tol diperlukan untuk menunjang konektivitas antarwilayah dan meningkatkan mobilitas orang maupun barang. Pembangunan bandara baru juga diyakini akan meningkatkan investasi di wilayah utara termasuk di sektor pariwisata.

"Kami sudah membahas rencana pembangunan bandara baru ini dengan Menteri Perhubungan. Diharapkan dalam beberaa bulan ke depan sudah ada kepastian waktu pembangunannya," kata Sudikerta.

Ia juga mengungkapkan bahwa pihaknya sudah menerima tawaran pembangunan jalan tol dari swasta. Jalan bebas sepanjang yang dirancang sepanjang 170 km akan membentang dari Gilimanuk ke Padang Bai hingga Bangli.

"Ketersediaan infrastruktur seperti bandara dan jalan tol ini akan membuat mobilitas penduduk jauh lebih cepat," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Sudikerta juga mengajak BUMN untuk ikut mengembangkan sektor pariwisata di wilayah utara. "Pemerataan pembangunan merupakan amanat undang-undang untuk mengurangi kesenjangan penduduk," katanya.(*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan