Atasi Kekurangan Listrik, Jokowi Setujui Service Company PLN

Selasa, 07 April 2015 - Fredy Wansyah

MerahPutih Bisnis - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyetujui PT PLN (Persero) menjadi perusahaan service company (perusahaan pelayanan masyarakat) atau hanya mengurusi penjualan listrik ke masyarakat. Menurutnya, ini akan mengurangi terjadinya defisit listrik. (BacaJokowi Targetkan Listrik Swasta Capai 21.000 MW Selama 2 Tahun)

"Kalau dikerjain PLN sendiri, nggak akan tercapai. Butuh Rp1.200 trilliun. Nggak mungkin PLN ngerjain sendiri," tutur Joko Widodo di Gedung PLN, Jakarta, (7/4).

Jokowi juga menginginkan PLN melakukan efisiensi penggunaan BBM, sehingga tarif listrik untuk masyarakat dan industri lebih terjangkau. "Jadi industri bisa membuka lapangan kerja bagi masyarakat," ucapnya.

Ketika ditemui di tempat yang sama, Direktur Utama PT PLN (persero) Sofyan Basir mengakui bahwa bahan bakar yang paling mahal adalah BBM. Sofyan menjelaskan, kedepannya penggunaan BBM akan dihilangkan oleh PLN dan dialihkan menggunakan pembangkit yang lebih efisien, seperti batubara, gas, panas bumi dan lainnya. (BacaPLN Bantah Naikkan Tarif Dasar Listrik pada Bulan Mei)

"BBM akan aku turunin drastis, diesel-disel akan dimatiin. Itu akan efisen Rp10 triliun," tutur dia.

Melalui service company, PLN akan menjadi perusahaan penyedia jaringan distribusi, transmisi, dan jasa perawatan infrastruktur listrik. Dengan ini, perusahaan swasta akan mampu masuk dalam pembangunan listri di Tanah Air. (rfd)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan