Atasi IHSG Anjlok, Ekonom UI Desak Pemerintah Kurangi Kebijakan 'Gaduh'
Selasa, 18 Maret 2025 -
MerahPutih.com - Ekonom Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) FEB UI Teuku Riefky mendesak pemerintah perlu mengurangi berbagai kebijakan 'gaduh' yang memberatkan untuk mengembalikan kepercayaan investor.
“Ini kan banyak sekali isu setiap hari, baik itu terkait ekonomi dan non-ekonomi yang menimbulkan kegaduhan di masyarakat, nah hal-hal seperti ini perlu dikurangi,” kata Teuku, saat dihubungi awak media di Jakarta, Selasa (18/3)
Menurut Teuku, berbagai kebijakan gaduh yang memberatkan investor itu menjadi salah satu faktor pemicu penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga mencapai di atas 5 persen hari ini.
Baca juga:
Faktor Pemicu IHSG Anjlok Versi Analis Pasar Modal: Defisit APBN Hingga Tingginya Utang Negara
"Perlu kepastian kebijakan, kepastian hukum, dan mengurangi berbagai langkah kebijakan yang merugikan," tandas Ekonom UI itu, dikutip Antara.
Saat penutupan perdagangan pertama siang tadi, IHSG sempat berada di level 6.076 atau ambruk sebesar 6,12 persen atau 395,8 poin.
Bahkan, Bursa Efek Indonesia (BEI) sampai melakukan pembekuan sementara perdagangan (Trading Halt) selama hampir 30 menit
Untuk diketahui, BEI melakukan pembekuan sementara perdagangan (trading halt) pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS) yang dipicu penurunan IHSG yang mencapai lebih dari 5 persen.
Baca juga:
Ketua Banggar DPR Minta KSSK Redam Kepanikan Pasar Imbas IHSG Anjlok
Adapun pada penutupan perdagangan Selasa sore, IHSG ditutup melemah 248,56 poin atau 3,84 persen ke posisi 6.223,39. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 20,34 poin atau 2,79 persen ke posisi 709,01. (*)