Astronot di Angkasa Luar Kontrol Robot di Bumi

Rabu, 23 Agustus 2023 - P Suryo R

SUDAH jadi hal yang lumrah kontrol di Bumi mampu mengoperasikan alat-alat yang ada di wahana angkasa luar. Namun bagiamana sebaliknya, jika astronot mengontrol robot yang ada di Bumi?

Itu adalah ide dibalik serangkaian uji coba Surface Avatar yang dilakukan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) untuk menjajaki metode yang disebut telerobotika.

Baca Juga:

Robot Virtual Bertenaga AI Ditunjuk Jadi CEO

angkasa
Astronot akan mampu mengontrol wahana-wahana yang dikirim ke permukaan Bulan atau planet tertentu. (Pixabay/WikiImages)


Tes ini dilalukan oleh NASA yang dilakukan oleh astronot Frank Rubio. Dia diposisikan dalam modul Columbus di stasiun tersebut. Dia mampu mengendalikan tiga robot yang berada di German Aerospace Center (DLR) di lokasi dekat Munich.

Rubio mengendalikan ketiga robot tersebut untuk melakukan tugas yang mirip dengan yang mungkin harus dilakukan oleh para astronot dalam misi ke Bulan. Dia mengendalikan robot robot itu untuk memindahkan instrumen yang disebut seismometer, yang mendeteksi getaran di bawah tanah dari pendarat Bulan, dan meletakkannya di tanah. Instrumen tersebut harus ditempatkan untuk melakukan tugasnya dan mendeteksi gempa Bulan.

Ide penelitian ini bukan hanya untuk menguji telekomunikasi, tapi juga untuk melihat bagaimana pengendali manusia dapat bekerja bersama robot.

"Dengan Surface Avatar, kami [menggabungkan] pendekatan teleoperasi langsung dengan otonomi yang diawasi untuk mengendalikan beberapa aset robotik untuk menyelesaikan tugas-tugas yang kompleks. Bayangkan di lokasi pembangunan di Bumi, crane dapat bekerja bersama buldoser atau ekskavator untuk menyelesaikan sebuah tugas besar," ujar Kepala Laboratorium Interaksi Robot Manusia Badan Antariksa Eropa (ESA) Thomas Krueger.

Baca Juga:

Kelebihan dan Kekurangan Robot Vacuum

angkasa
Astronot yang akan memperpendek penundaan komunikasi dalam mengoperasikan robot. (Pixabay/NASA-Imagery)

Kelola kerja robot

Dalam uji coba ini, Frank Rubio mengendalikan robot-robot sebagai tim seperti lengan pendarat robotik, robot humanoid bernama Rollin' Justin, dan robot penjelajah bernama Interact.

Variasi bentuk dari robot ini membantu Rubio untuk melakukan operasi yang rumit selama pengujian. Seperti melepas pin yang tersangkut atau melewati tabung sample untuk ditempatkan ke pendarat.

Akan ada lebih banyak pengujian yang akan dilakukan dalam penelitian ini, dengan astronot asal Denmark Andreas Mogensen yang akan mengoperasikan beberapa robot dari ISS. Pengujian ini akan melibatkan Mogensen yang berperan sebagai direktur kelompok, mengirimkan perintah kepada setiap robot untuk melakukan tugas tertentu sementara ia mengawasi misi dari ISS.

Robot-robot tersebut memiliki kamera yang terpasang yang mengirimkan gambar dan video ke ISS. Meskipun ada penundaan komunikasi sekitar 800 milidetik antara Bumi dan ISS, tidak ada masalah untuk operasi yang hampir real-time.


Masa depan telerobotika


Penggunaan telerobotika untuk misi di masa depan sangat diperlukan terutama untuk misi ke Bulan. Karena adanya delay pada komunikasi beberapa menit dari Bumi ke Bulan, pengendali di Bumi tidak bisa mengendalikan robot di Bulan secara real-time. Intinya adalah astronot bisa berada di pesawat ruang angkasa yang mengorbit di sekitar Bulan. Contohnya mengirimkan robot penjelajah dan mengendalikannya dari jauh untuk mengambil material Bulan.

Prinsip yang sama dapat diterapkan pada lingkungan yang lebih ekstrem, seperti Mars atau planet lainnya. Hal ini akan sangat berguna untuk lingkungan yang berpotensi berbahaya bagi astronot. Seperti suhu, radiasi, atau cuaca, yang mungkin dapat diadaptasi oleh robot dengan lebih baik. (aqb)

Baca Juga:

Peneliti Ciptakan Robot yang Berkeringat dan Bernapas

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan