ASEAN Siap Akselerasi Integrasi Digital untuk Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi
Sabtu, 12 Desember 2020 -
GUNA mendukung upaya pemulihan pasca pandemi COVID19 di kawasan regional, ASEAN diharapkan dapat mempercepat terwujudnya intergrasi digital, yang berpotensi menghasilkan peningkatan GDP negara-negara di kawasan tersebut hingga senilai US $1 triliun pada tahun 2025.
Hal tersebut disampaikan oleh Dr. Aladdin D. Rillo, Deputy Secretary-General for ASEAN Economic Community, dalam diskusi panel yang digelar beberapa waktu lalu.
Baca Juga:
Sehubungan dengan hal itu, Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) berkolaborasi dengan Huawei Indonesia, menggelar dialog interaktif dan pertukaran pandangan serta gagasan antara para pembuat kebijakan, akademisi, dan pakar industri tentang konektivitas digital ASEAN yang terbangun saat ini.

Selain itu, kolaborasi tersebut juga menjadi tantangan yang potensial untuk semakin meningkatkan digitalisasi ASEAN.
"Saya melihat konektivitas dan transformasi digital sebagai prioritas utama dan menjadi isu bersama yang saling terkait dan memengaruhi ekonomi semua sektor. Untuk mewujudkannya, dibutuhkan pendekatan atau respon dan partisipasi dari multi-stakeholder, termasuk sektor swasta seperti Huawei," kata Aladdin D. Rillo, seperti siaran pers yang diterima merahputih.com.
Rillo menambahkan, bahwa ASEAN membutuhkan kontribusi dari seluruh pemangku kepentingan, mulai dari negara, akademik, hingga sektor swasta, termasuk perusahaan seperti Huawei.
Hal itu bertujuan untuk menjawab sejumlah kebutuhan yang menjadi prioritas negara-negara di kawasan, serta memastikan keberlangsungan transformasi digital, termasuk dalam mengembangkan keterampilan digital, mendorong terwujudnya tata kelola data digital, memperkuat keamanan siber dan meningkatkan konektivitas digital.
Ini dapat dituntaskan melalui pertukaran data, guna memandu dalam penyusunan kebijakan dan pelayanan publik. Serta melalui penyediaan beragam solusi digital untuk tujuan membangun resiliensi.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah dan makin memainkan peran fundamental dalam menanggulangi COVID-19, serta membantu meringankan dampak buruknya.
Berbagai industri di kawasan ASEAN makin meyakini bahwa TIK akan mampu menjadi pendorong utama bagi percepatan pemulihan pasca pandemi.

Transformasi digital juga diyakini akan makin memperkuat konektivitas di antara anggota ASEAN, dan mendorong negara-negara tersebut untuk memanfaatkan penggunaan teknologi digital dengan lebih baik lagi. Guna mendukung pertumbuhan bisnis maupun kepentingan pemerintah, serta masyarakat di kawasan yang berpenduduk 650 juta jiwa.
Dr. Rizal Affandi Lukman, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia (RI) mengatakan "Diskusi Huawei Indonesia-FCPI ini menunjukkan dengan jelas bagaimana transformasi ekonomi digital menjadi variabel kunci bagi ASEAN dalam skenario pemulihan pasca pandemi,".
Lebih lanjut Rizal menambahkan, transformasi tersebut ditandai dengan digitalisasi di berbagai sektor, baik ekonomi, reformasi struktural, dan pembangunan yang inklusif. Pendekatan transformasional tersebut dibutuhkan, untuk memastikan makin banyaknya peluang kerja yang tercipta dan makin besarnya kapasitas ekonomi yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
Baca Juga:
Peretas Kacaukan Rantai Pasokan Vaksin COVID-19, Apa Motifnya?
Sementara itu, Odo Manuhutu, Deputi Menteri Koordinator Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, menuturkan "Kami menyambut baik forum yang diselenggarakan oleh Huawei Indonesia dan FCPI ini. Forum ini bermanfaat dalam memperkaya wawasan dan pengalaman,".
Dalam hal ini pengalaman yang dimaksud oleh Odo Manuhutu yakni pengalaman tentang bagaimana negara-negara dengan latar bekalang yang berbeda di kawasan ini, menerapkan pendekatan yang berbeda dalam memanfaatkan penggunaan teknologi digital, sebagai solusi untuk keluar dari krisis multidimensi.
Odo juga menegaskan, di Indonesia ada hikmah lain di balik pandemi. Kini lebih dari 3,2 juta usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), telah beralih ke digital, dan melibatkan lebih dari 11,2 juta tenaga kerja.
Seiring dengan tren yang makin mengarah ke budaya belanja daring, teknologi juga akan terus mendorong industri untuk bergabung dengan ekosistem digital guna menjangkau pasar konsumen yang lebih luas.
Terkait kolaborasi tersebut, Jay Chen selaku Vice President Huawei Asia Pasifik meyakini, bahwa peningkatan pengetahuan, teknologi dan data, serta terwujudnya integrasi digital akan turut mendukung negara-negara ASEAN dalam menyelaraskan upaya mereka mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan, serta membuka pintu bagia ASEAM agar makin solid sebagai kekuatan ekonomi yang sesungguhnya, dan otonom di kancah perekonomian digital dunia.
"Sebagai penyedia infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi serta perangkat-perangkat cerdas, Huawei berkomitmen untuk terus menjalin kerja sama dengan para mitranya di seluruh dunia, dalam rangka mendukung ASEAN lewat inisiatif-inisiatif yang digelar untuk tujuan transformasi dan integrasi kawasan," ucap Jay Chen. (Ryn)
Baca Juga: