Asal-Usul Thong Thong Lek, Kentungan Sahur yang Bikin Melek
Rabu, 20 Maret 2024 -
MerahPutih.com - Suara ketukan kentungan membentuk harmoni, ritmik, dan merancak. Gema suara itu semakin semarak disusul alunan musik elektronik, seperti gitar, bass, dan keyboard.
Begitu mulai dilagukan rombongan langsung bergerak keliling kampung untuk membangunkan sahur. Orang Rembang, Jawa Tengah, menyebutnya Thong-Thong Lek.
Baca juga:
Secara konvensional, alat musik Thong Thong Lek berbahan bambu sebab Rembang dikenal sebagai daerah penghasil pohon bernama Latin Bambusoideae. 'Thong' merupakan suara dari kentongan saat dipukul, sementara 'Lek' dari kata 'melek'.
Maka, Thong Thong Lek merupakan sarana masyarakat agar terjaga dari tidur dengan membunyikan kentungan. Selain alat musik dari bambu, sebagai bas dalam harmoni itu menggunakan Jun atau gentong air kemudian dipukul menggunakan sandal.

Seiring perkembangannya, alat musik bambu tersebut kawin-mawin dengan alat musik eletronik, seperti gitar, bass, keyboard, hingga drum. Dari semula hanya berkeliling kampung, kesenian Thong Thong Lek makin populer di kalangan masyarakat Rembang saat mulai dipagelarkan dalam sebuah festival pada 1975.
“Pak Sugeng Sarwono (Camat Rembang) dan Pak Nasikun sebagai awal dari pelaksanaan lomba itu jadi promotornya. Jadi, mewadahi situasi lapangan saat itu kan rame. Lalu diadakan lomba di halaman kecamatan kota jalan Diponegoro depan BRI,” kata Bambang Suharyanto salah satu perserta lomba, dikutip oleh Reni Puspitasari dalam “Festival Rakyat Thong Thong Lek sebagai Gengsi Arena di Kabupaten Rembang”. (*)
Baca juga:
MR.DIY dan Sisca Soewitomo Bagikan Ide Menu Sahur dan Berbuka Puasa