Asal Mula Istilah 'Created by the Poor, Stolen by the Rich'

Senin, 25 Juli 2022 - Andreas Pranatalta

MEDIA sosial tengah diramaikan dengan perseteruan Baim Wong yang mendaftarkan Citayam Fashion Week ke Pangkalan Data Kekayaan Intelektual (PDKI) Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham). Warganet pun menanggapinya dengan pernyataan Created by the Poor, Stolen by the Rich.

Pendaftaran tersebut diajukan melalui PT Tiger Wong Entertainment bisnis hiburan miliknya pada 20 Juli 2022, melalui nomor JID2022052181. Tidak hanya perusahaan milik Baim Wong, dilansir laman resmi PDKI, Indigo Aditya Nugroho juga turut mendaftarkan Citayam Fashion Week pada 21 Juli 2022 dengan nomor JID2022052496.

Sejumlah warganet di media sosial seperti Twitter, Instagram, dan TikTok pun mengecam pendaftaran Citayam Fashion Week yang dilakukan Baim dan Indigo. Salah satu pernyataan yang ramai diperbincangkan adalah Created by the Poor, Stolen by the Rich yang artinya 'Diciptakan oleh yang miskin, dicuri oleh mereka yang kaya'. Komentar tersebut juga membanjiri kolom komentar Instagram Baim Wong.

Baca juga:

Rebutan Merek Citayam Fashion Week

Asal Mula Istilah 'Created by the Poor, Stolen by the Rich'
Baim Wong mendaftarkan Citayam Fashion Week ke PDKI. (Foto: Instagram@baimwong)


Lantas, dari mana awalnya pernyataan tersebut bisa muncul?

Created by the Poor, Stolen by the Rich merupakan tulisan di banner yang dicetuskan oleh supporter Club Africain asal Tunisia. Saat itu pada 2017, tersaji laga persahabatan antara Paris Saint-Germain asal Perancis vs Club Africain asal Tunisia. Sebelum pertandingan dimulai, para supporter Club Africain langsung membentangkan banner besar tersebut.

Aksi ini pun dituding untuk menyindir PSG dan pemiliknya yaitu Nasser Al-Khelaifi yang merupakan orang kaya dengan uang belimpah. Ia dengan cepatnya mengubah PSG dengan pemain bertabur bintang, ditransfer dengan harga yang sangat mahal dan digaji tinggi.

Istilah Created by the Poor, Stolen by the Rich pun mulai ramai di 2021 setelah diumumkannya rencana pendirian kompetisi European Super League (ESL) oleh 12 klub besar Eropa. Selusin klub tersebut ialah AC Milan, Arsenal, Atletico Madrid, Barcelona, Chelsea, Inter Milan, Juventus, Liverpool, Manchester City, Manchester United, Real Madrid dan Tottenham Hotspurs.

Baca juga:

Wagub DKI Cari Tempat Lain untuk Citayam Fashion Week

Asal Mula Istilah 'Created by the Poor, Stolen by the Rich'
Bonge dan Jeje yang menjadi ikon Citayam Fashion Week. (Foto: Instagram@jejelinces)

Tercatat 12 klub ini ingin cabut dari kompetisi resmi UEFA (Liga Champions, Europa League) dan mendirikan liga elite agar tidak tersentuh, selalu bermain, dan meraih pemasukan yang berlimpah. Rencana ini tentu mendapat kritik mulai dari FIFA, UEFA, liga domestik, hingga pemain klub.

Suara yang lantang juga datang dari para penggemar karena merasa dikhianati oleh keserakahan klub pujaannya memperoleh pundi-pundi baru. Bahkan supporter Chelsea hingga Manchester United melakukan demonstrasi di depan stadion klub dan membentangkan Created by the Poor, Stolen the Rich. (and)

Baca juga:

Presiden Jokowi Tanggapi Fenomena Citayam Fashion Week

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan