Antisipasi Kerusuhan pada Hari Pembacaan Putusan Pemakzulan Yoon Suk-yeol, Korea Selatan Sebar 14.000 Petugas yang Diperintah Tangkap Perusuh di Tempat
Rabu, 19 Maret 2025 -
MERAHPUTIH.COM - KOREA Selatan bersiap untuk situasi terburuk saat putusan sidang pemakzulan Yoon Suk-yeol dibacakan. Polisi dilaporkan akan mengerahkan sekitar 14.000 petugas pengendali kerusuhan di Seoul pada hari pembacaan putusan pemakzulan Suk-yeol oleh Mahkamah Konstitusi Korsel. Hal itu dilakukan untuk merespons kemungkinan kerusuhan sosial.
Seperti dilaporkan The Korea Times, mengutip pejabat kepolisian, jumlah tersebut mewakili 60 persen dari seluruh kekuatan pengendalian kerusuhan yang akan dikerahkan di seluruh negeri di bawah tingkat siaga tertinggi polisi. Mahkamah Konstitusi Korsel telah menyelesaikan persidangan pemakzulan Sul-yeol terkait dengan deklarasi darurat militer 3 Desember 2024 pada akhir bulan lalu. Mahkamah dijadwalkan segera memutuskan apakah akan memberhentikannya dari jabatannya. Hari sidang putusan belum diumumkan.
Polisi sebelumnya berencana untuk mengerahkan 12.000 petugas di Seoul tetapi telah meningkatkan jumlah tersebut untuk mengantisipasi situasi tak terduga yang mungkin timbul dari perkumpulan besar dan kemungkinan serangan terhadap fasilitas-fasilitas utama, termasuk pengadilan dan para hakimnya.
Sebagai persiapan untuk keadaan darurat, petugas polisi kehakiman akan dikerahkan ke area Mahkamah Konstitusi dan pasukan polisi khusus juga akan siap siaga di sekitar area tersebut. Pihak kepolisian menegaskan setiap pengunjuk rasa yang menyerbu pengadilan akan segera ditangkap di tempat.
Baca juga:
Area sekitar pengadilan telah ditetapkan sebagai zona larangan terbang sejak Kamis (13/3), tapi polisi akan mengerahkan peralatan antidrone di sana untuk mempersiapkan kemungkinan penerbangan drone ilegal.
Sekolah-sekolah, satu stasiun kereta bawah tanah, satu pom bensin, dan empat lokasi konstruksi dekat pengadilan akan berhenti beroperasi pada hari putusan dan akses ke pintu atap 22 gedung yang berdekatan juga telah dibatasi.
Pada Januari, para pendukung Suk-yeol menyerbu Pengadilan Distrik Barat Seoul sebagai protes terhadap keputusan pengadilan yang secara resmi menangkap presiden yang ditangguhkan tersebut.(dwi)
Baca juga: