Anies Sebut Seribu Lebih Pasien COVID-19 Antre di Lorong RS untuk Masuk IGD
Senin, 19 Juli 2021 -
MerahPutih.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengaku, jika beberapa waktu belakangan ini kondisi rumah sakit (RS) rujukan COVID-19 di ibu kota telah melebihi kapasitas. Sehingga banyak pasien mengantre di luar ruangan rawat RS.
"Jadi banyak sekali selama beberapa minggu ini masyarakat yang datang ke rumah sakit tetapi rumah sakit dalam posisi yang penuh," ucap Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di Monas, Senin (19/7).
Baca Juga:
Vaksin COVID-19 Moderna Datang, 1,4 Juta Nakes Bakal Dapat Suntikan Ketiga
Anies mengklaim lebih dari 1.000 orang mengantre dari ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) ke ruang perawatan. Sedangkan ada lebih dari ribuan orang yang mengantre di lorong-lorong hinga Puskesma yang ingin masuk ke IGD.
Anies mengatakan, banyaknya pasien yang telantar ini karena keterbatasan kapasitas ruang perawatan dan IGD di rumah sakit terbatas, terlebih pasien COVID-19 meningkat tajam.
"Yang mengantri untuk bisa masuk IGD ada di lorong-lorong, ada di Puskesmas, di rumah-rumah itu bisa sampai sekitar 1.400 orang," ujarnya.

Melihat kondisi itu, akhirnya pemerintah memutuskan untuk merombak Asrama Haji, Pondok Gede sebagai rumah sakit darurat COVID-19.
"Itu sebabnya ditambahkan rumah sakit rumah sakit sementara seperti wisma haji untuk bisa menampung mereka," ungkapnya.
Baca Juga:
Dapatkan Informasi Seputar COVID-19 di Layanan Ini
Untuk penanganan COVID-19 ini juga pihaknya sudah menginstruksikan anak buahnya di wilayah untuk dapat memantau warga COVID-19 yang tengah isolasi mandiri di rumah.
"Kami pun menugaskan kepada lurah, camat untuk mengidentifikasi semua orang di wilayahnya yg sedang isolasi mandiri shg mereka kebutuhan pokoknya terpenuhi, kebutuhan obatnya terpenuhi," pungkasnya. (Asp)