Vaksin COVID-19 Moderna Datang, 1,4 Juta Nakes Bakal Dapat Suntikan Ketiga
Vaksinasi COVID-19. (Foto: Humas Kota Bandung)
MerahPutih.com - Indonesia akan kedatangan tiga juta dosis vaksin Moderna. Kedatangan vaksin dari Amerika Serikat ini direncanakan pada Minggu (11/7).
"Kiriman tiga juta dosis vaksin Moderna dari Amerika Serikat, dikirim melalui fasilitas Covax," kata Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Dedy Permadi dalam keterangan pers harian PPKM Darurat, Jumat (9/7).
Pemerintah berencana akan melakukan program vaksinasi ketiga (booster) untuk 1,47 juta tenaga kesehatan (nakes) yang bekerja di garis terdepan dalam penanganan COVID-19.
Baca Juga:
Kasus Melonjak, DKI Kesulitan Tambah Tenaga Kesehatan
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan vaksin Moderna akan disuntikkan sebagai vaksin dosis ketiga bagi tenaga kesehatan.
"Mengenai program ini, vaksin ketiga kepada tenaga kesehatan akan diberikan menggunakan Vaksin Moderna," katanya.
Menkes Budi mengatakan, pemberian vaksin ketiga itu sebagai upaya menjaga tenaga kesehatan agar bisa konsentrasi bekerja.
Ia berharap pemberian vaksin ketiga itu dapat memberikan kekebalan yang maksimal terhadap variasi-variasi mutasi virus yang ada.
"Vaksin Moderna ini rencananya akan datang di hari Minggu (11/7) ini, diharapkan mulai minggu depan sudah bisa dimulai," ucap Menkes Budi.
Ketua PPNI Harif Fadilah melaporkan sekitar 15 ribu nakes telah terkonfirmasi positif COVID-19 di berbagai rumah sakit, baik milik pemerintah maupun swasta.
"Jawa Timur itu tingkat kematiannya tinggi, hampir 140 nakes dari 373. Di bulan Juli sudah 22 orang tenaga kesehatan meninggal dari tanggal 1 sampai 9 Juli," katanya.
Harif mengatakan, laporan berbagai rumah sakit swasta terdapat lebih dari 25 persen perawat mereka terkonfirmasi positif COVID-19.
Dikatakan Harif, kondisi itu dipengaruhi oleh lonjakan kasus COVID-19 setelah Mei 2021 yang memberikan peningkatan kebutuhan masyarakat pada fasilitas pelayanan kesehatan.
"Di satu sisi nakes yang terkonfirmasi positif COVID-19, sehingga mereka harus mengurangi jumlah tenaga yang bertugas. Mereka yang sekarang bertugas dengan tenaga apa adanya dan tingginya jumlah kasus bisa dibayangkan beban yang teman-teman kami tanggung," katanya. (Asp)
Baca Juga:
Ratusan Perwira Prajurit Karier dan Siswa Kursus Tenaga Kesehatan Dikerahkan ke Jakarta
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
RS Akhirnya Beroperasi setelah Banjir, DPR Ingatkan Optimalkan Layanan
Etomidate Resmi Masuk Narkotika Golongan II, Penyalahgunaan Bisa Dijerat UU Narkotika
Ibu Hamil Meninggal Setelah Ditolak Berbagai RS di Papua, Ini Respon Prabowo dan Menkes
Pemerintah Siapkan 150 Program Pendidikan Dokter Spesialis Buat Dikirim ke Seluruh Berbagai Daerah
Prabowo Janjikan Pendidikan Dokter, Perawat, Paramedis Dibiayai Negara dengan Beasiswa Penuh
Ingin Orang Kaya Pakai Asuransi Swasta Bukan BPJS, Wamenkes: Menkes Terpeleset
Perubahan Rujukan BPJS Kesehatan Bisa Bikin RS Tipe A Alami Penumpukan Pasien
49.152 Warga Jakarta Mengidap TBC, Ini Yang Dilakukan Gubernur Pramono
Kaltim Raih Penghargaan Penurunan Stunting Terbaik di Rakornas 2025, Gibran: Kuncinya Sinergi Pusat dan Daerah
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas