Angka Kelahiran di Korsel Meningkat untuk Pertama Kalinya dalam 8 Tahun Terakhir

Rabu, 28 Agustus 2024 - Ananda Dimas Prasetya

MerahPutih.com - Angka kelahiran bayi di Korea Selatan meningkat untuk pertama kalinya dalam delapan tahun terakhir pada kuartal kedua 2024. Hal ini jadi kabar baik, pasalnya negara tersebut sedang bergulat dengan tingkat kelahiran yang sangat rendah.

Menurut data Statistik Korea yang dilansir Antara, Rabu (28/8), sebanyak 56.838 bayi lahir pada periode April-Juni, naik 1,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Angka tersebut merupakan yang pertama kalinya sejak kuartal keempat 2015, ketika angka kelahiran naik 0,6 persen.

Peningkatan terjadi karena jumlah bayi baru lahir menunjukkan pertumbuhan tahunan untuk pertama kalinya sejak September 2022 pada April dengan kenaikan sebesar 2,8 persen.

Angka tersebut naik 2,7 persen (yoy) pada Mei sejalan dengan pertumbuhan jumlah pasangan yang baru menikah pasca pandemi COVID-19.

Baca juga:

Solo Marriage, Tren Baru Menikahi Diri Sendiri

Namun pada Juni, jumlah bayi baru lahir turun 1,8 persen menjadi 18.242 yang merupakan angka terendah pada Juni.

Tingkat kesuburan total yang merupakan rata-rata jumlah perkiraan kelahiran seorang perempuan sepanjang hidupnya, mencapai 0,71 pada kuartal kedua 2024 atau tidak berubah dari tahun sebelumnya.

Angka tersebut merupakan rekor terendah dan jauh di bawah batas 2,1 kelahiran per perempuan yang diperlukan untuk mempertahankan populasi yang stabil tanpa imigrasi.

Baca juga:

Angka Kelahiran di Jepang Menurun, Semakin Rendah

Sementara, jumlah kematian di Korea Selatan naik tipis 1,1 persen dibandingkan tahun lalu menjadi 84.147 pada kuartal kedua dan jumlah penduduk pun menurun sebanyak 27.309.

Jumlah kematian telah melampaui jumlah bayi baru lahir sejak kuartal keempat 2019.

Data juga menunjukkan bahwa jumlah pasangan yang menikah naik 17,1 persen dibandingkan tahun lalu menjadi 55.910 pada periode April-Juni 2024. Fakta tersebut merupakan pertumbuhan tercepat kedua dalam sejarah.

Sedangkan, jumlah pasangan yang bercerai turun 2,7 persen dibandingkan tahun lalu menjadi 22.831.

Baca juga:

Korea Selatan akan Buat Kementerian Baru, Langkah untuk Atasi Rendahnya Angka Kelahiran

Korea Selatan mengalami perubahan demografis yang suram, karena banyak orang muda memilih untuk menunda atau membatalkan niat untuk menikah dan memiliki anak, seiring dengan perubahan norma sosial dan gaya hidup.

Banyak juga yang menunjukkan harga rumah yang tinggi dan pasar kerja yang sulit sebagai alasan utama.

Korea Selatan diperkirakan akan menjadi negara dengan masyarakat lanjut usia pada 2072 karena usia rata-rata akan meningkat menjadi 63,4 dari 44,9 pada 2022.

Sementara itu, populasinya akan turun menjadi sekitar 36,22 juta pada 2072 dibandingkan tahun lalu yang berjumlah 51,73 juta. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan