Alumni SMA Al-Khairiyah: Untuk Jadi Pemimpin Harus Belajar Dipimpin
Sabtu, 07 November 2015 -
Merahputih Megapolitan - Metode "jebol-bangun" diterapkan dalam mendidik para siswa dalam Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS), untuk menjadi seorang pemimpin yang memiliki karakter kebangsaan yang kuat, siswa harus terlebih dahulu, mau patuh, taat dan disiplin mengikuti pemimpin, seperti itulah pola yang dibangun dalam kaderisasi ini. Hal tersebut diungkapkan Ahmad Ridwan, Alumni SMA AL-Khairiyah yang sudah belasan tahun mengabdikan hidupnya menjadi seorang pengajar di SMA AL-Khairiyah.
"Hak kemerdekaan kalian saya cabut sejak detik ini hingga tiga hari kedepan, hari minggu setelah kalian semua mengikuti proses LDKS ini dengan lancar hak kemerdekaan itu akan saya berikan kembali, karena bagaimana mungkin kalian bisa menjadi seorang pemimpin yang baik, jika kalian sendiri belum pernah dipimpin dengan baik, semua ada proses, tidak ada orang yang langsung menjadi pemimpin tanpa proses tersebut, "Ucap Ahmad Ridwan dalam orasinya dihadapan para siswa, Jumat (6/11) malam.
Setelah dilepas oleh Sri Wahono, Kepala Sekolah SMA AL-Khairiyah dari sekolah pada jumat pagi, giliran Salgeti selaku Wakil Kepala Sekolah membuka acara tersebut di Curug Cigamea Bogor, dalam sambutannya Salgeti berpesan kepada para siswa agar mau bersabar SMA ikhlas dalam menyerap ilmu yang akan diberikan dalam acara LDKS tersebut.
"Sudah banyak alumni-alumni SMA AL-Khairiyah yang sukses dalam kariernya yang berawal dari acara LDKS ini. Dan kegiatan ini sudah merupakan tradisi selama puluhan tahun yang selalu kita laksanakan setiap tahunnya untuk melakukan kaderisasi dan mencari bibit-bibit pemimpin untuk tampil dalam keorganisasian dikelola, "Ujar Wakil Kepala Sekolah yang pernah lama menjadi seorang jurnalis itu. (Aka)
Baca Juga:
- LDKS SMA Al-Khairiyah Bentuk Calon Pemimpin Berkarakter
- Banyak Siswa Berminat Pelajari Dunia Jurnalistik
- DPRD DKI: Pelaku Kekerasan di SDN 07 Harus Didampingi
- Pengunggah Video Kekerasan SMA Bisa Dijerat dengan UU ITE
- KPAI Siap Tindaklanjuti Video Kekerasan Siswa di Jejaring Sosial